Mohon tunggu...
Sholikah Natriyani
Sholikah Natriyani Mohon Tunggu... Lainnya - Lika

I can do it

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Savage Girl (Bagian 1)

5 Januari 2021   17:28 Diperbarui: 5 Januari 2021   18:03 920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pict by : arbaan (pinterest)

Qinazia Coolisty, gadis cantik dengan tinggi semampai. Wajahnya ayu rupawan, kulitnya putih bersih namun, terlalu putih hingga terkesan pucat. 

Gadis yang cukup popular di kampusnya, bukan dia bukan popular karena kecantikan yang terpampang dari wajah ayunya. Dia justru popular karena sikapnya yang terlalu dingin dan kata-kata 'savage' super pedas yang selalu keluar dari bibir kecil nan manis miliknya, yang jarang digunakan untuk mengumbar senyum. 

Dia ini, tipe-tipe gadis yang bisa dibilang tsundere? Mungkin seperti itu, terlepas dari sikap dingin dan mulut savage nya dia terlampau bisa memberikan perhatian yang hangat pada orang yang ia anggap penting dalam hidupnya, meskipun dengan caranya sendiri yangmana tak kebanyakan orang melakukannya.

Oooh iya, gadis ini juga punya seorang kakak laki-laki yang sifat dan sikapnya benar-benar mirip sama dia namanya Yoongio Sugarezga. Kakaknya ini, juga masih kuliah satu kampus dengan Qina bedanya sang kakak sudah ada di semester tua sedang Qina masih di semester tiga.

Yoon, mengambil jurusan music dia juga sering ngomposer lagu dan di jual ke beberapa produser, dia sendiri juga punya band namanya MicDrop, dia kebagian sebagai rapper dalam band nya. Laki-laki ini juga tak kalah dingin dan savage dari sang adik, mereka bahkan memiliki julukan tersendiri di kampus yaitu ice brosist karena sikap mereka yang terlampau dingin mungkin. 

Tapi, kalau laki-laki yang kerap disapa Yoon ini sedang keluar dari mode cool dan savage nya behh senyumnya bener-bener manis banget ngalahin gula satu pabrik
Kayaknya, bukan tanpa alasan sih mereka berdua punya sikap yang macam itu. Sepertinya, sikap mereka adalah karena faktor keturunan dari kedua orang tuanya yang juga terlampau savage. 

Gak kebayang, satu keluarga isinya orang savage semua, orang baperan otomatis berpikir banyak kalau mau deketin dua anak savage macam Qina dan Yoon, bisa-bisa kalau mentalnya gak kuat bisa auto gila kali parah-parah bunuh diri sih

Untung saja, orang-orang di sekitar mereka dan yang berteman dengan mereka itu punya mental baja. Kalau tidak, mungkin kedua kakak beradik ini sudah memakan banyak korban akibat mulut savage nya yang tak pernah pandang bulu saat berucap

"Qina, lo mau ya jadi narasumber gua plis gua butuh orang buat kasih tanggapan soal aktivitas mereka sebelum tidur nih yah please" ucap Cesil teman sekelas Qina

"Lo yakin" ucap Qina singkat

"Yakin lah, gua perlu pendapat banyak orang nih" ucap Cesil menjelaskan

"Ok" seru Qina

"Yeaay, jadi apa yang lo lakuin sebelum tidur?" ucap Cesil antusias sembari mengarahkan HP nya ke arah bibir Qina untuk merekam

"Memejamkan mata" ucap Qina datar dan berlalu pergi kemudian

"Yaakkkk!!! Qina dasar gadis gemblung!!!!" teriak Cesil kesal dengan jawaban yang diberikan Qina, salahnya sendiri bertanya pada gadis macam Qina

Qina memutuskan keluar kelas setelah menjawab pertanyaan Cesil yang cukup membuat sang penanya benar-benar kesal. 

Langkah kakinya terus berjalan hingga sampai di sebuah ruangan di salah satu fakultas, mengesampingkan kepala seolah mengintip dari depan pintu ruangan yang telah terbuka. 

Netranya seperti sedang mencoba mencari keberadaan seseorang dan langsung berteriak setelah netranya berhasil menemukan orang yang dimaksud

"Bang Yoon, keluar sini" teriak Qina pada lelaki yang tengah duduk dan asik mengobrol dengan teman-temannya sembari jari telunjuk gadis itu terus terayun meminta lawan bicaranya segera mendekat

"Ckk apasih anak buluk, ganggu aja lo" decak Yoon setelah menghampiri adiknya itu

"Ck kalo mau tenang mati aja Bang Yoon" sahut Qina dengan wajah tanpa dosa

"Lo duluan aja, gua gampang" jawab Yoon dengan air muka yang tak kalah datar dengan sang adik

"Issh..mana mobil lo Bang, gua mau cabut" ucap Qina dengan tangan yang menengadah mengarah pada orang dihadapannya yang berstatus sebagai abangnya itu

"Di parkiran" jawab Yoon singkat

"Heeuh, kuncinya Bang, gua mutilasi juga lo lama-lama" decak Qina kesal

"Lo dulu yang bakal gua makan, kuncinya pake keteguhan aja ya adek kampret" ucap Yoon sembari mengacak rambut Qina dan melenggang pergi meninggalkan sang adik

"Abaannnggggggg..........siniin kagak kuncinya, atau gua lempar lo ke pluto!!!" teriak Qina pada Yoon yang semakin menjauh dari dirinya, ia berusaha mengejar tapi percuma langkahnya terhenti akibat dering ponselnya

Drrttt.....

Drrrttttt.......

Mama Pangsit is calling you

"Kenapa Mapang?" ucap Qina menyapa orang di seberang sana

"Pulang buru, si Yoon bakal tampil di TV loh" ucap seseorang yang kerap di sapa Mapang itu

"Ckck Mapang, jangan ngelawak kagak pantes ngapain juga Bang Yoon di TV jadi patung ekekekeke" seru Qina

"Ck iya kalik, apa mau jadi penonton bayaran ekekeke" ucap Mapang di seberang sana

"Ekekekek, okedeh Mapang Qina otewe" ucap Qina

Setelah puas menertawakan sang kakak dengan Mamanya melalui telepon, gadis itu langsung beranjak pergi menuju tempat mobilnya terparkir. Benar, dia sebenarnya juga bawa mobil sendiri tapi sengaja tadi mau pinjem punya Yoon, maklum mobil Yoon lebih kece euuy

Jam 19.00 wib

"Udah pulang pangsit kedua mama" ucap Mapang saat Qina memasuki rumah

"Belum Ma, ini arwah Qina yang pulang" ucap Qina sedikit berdecih

"Yaudah ayo arwah pangsit sini, abang pangsit bentar lagi nongol tuh" sahut Mapang menanggapi

Qina hanya tersenyum singkat dan duduk di samping sang Mama yang berada di ruang tengah. Menyaksikan TV yang menyala di hadapan mereka, menampilkan suatu acara musik lokal. 

Tak lama tangan Qina sudah menggenggam cemilan kentang kesukaannya dan membuka beberapa kaleng soda sebagai minuman pelengkap

Beberapa saat kemudian yang dinanti pun tampil di TV, yah Yoon tampil di acara music TV bersama band MicDrop nya. Band nya tampil dengan begitu maksimal dan memperoleh tepukan tangan yang meriah dari para penontonnya, juga terdengar beberapa sorakan yang meneriakkan nama Yoon dan teman-teman band nya yang lain. 

Pesona Yoon dan teman-teman band nya memang tak terkalahkan wajah mereka benar-benar tampan dan berkarisma. Tapi, sayang pesona Yoon agaknya berbeda di hadapan Mama dan adik savagenya. 

Mereka justru tertawa sepanjang melihat penampilan Yoon dari layar kaca, bukannya memberi reaksi dengan senyuman hangat dan bangga seperti orang lain pada umumnya

Jam 22.00 wib

Pria yang beberapa jam lalu baru saja tampil di layar kaca itu, kini telah kembali ke rumahnya. Ia memasuki rumah dan mendapati anggota keluarganya masih terjaga semua di ruang tengah, sepertinya sang ayah juga baru saja pulang kerja. 

Mereka tampak asik tertawa bersama, tak perlu waktu lama kini dirinya juga telah bergabung dengan mereka di ruang tengah

"Ehh abang pangsit udah pulang" ucap lelaki paruh baya yang tak lain adalah Papanya

"Yoi, Pangsit juga baru aja pulang?" tanya Yoon pada Papanya maklum dia manggil Papanya gitu, biar gak kepanjangan kalau harus manggil Papa Pangsit, ngabisin tenaga aja

"Yoi" ucap sang Papa

"Yaampun anak pangsit pertama Mapang, sini yang abis tampil di TV" ucap Mapanng menggoyangkan telapak tangannya mengisyaratkan Yoon untuk mendekat ke arahnya

Yoon pun berpindah tempat duduk untuk lebih dekat dengan sang Mama

Bruughh...

"Aduh bang, duduk di sana napa sih, sialan malah dudukin gua ck" decak Qina kesal

Memang posisinya sekarang Yoon sedang duduk di pangkuan Qina, adiknya

"Eh ada orang, kirain kosong" ucap Yoon singkat sembari melirik Qina

Pletak....

"Lo pikir gua setan apa kagak keliatan, rasain tuh" decak Qina kesal sembari melayangkan satu pukulan di kepala Yoon

"Aiish, sakit woy...lo kan sebelas duabelas sama setan ekekeke" sahut Yoon

"Heeh udah, sesama setan gausah berantem" ucap Mapang dan Pangsit bersamaan

Kedua anak itu pun menghentikan aktivitas pertengkaran mereka, yang telah berlangsung beberapa saat. Namun, Yoon tetap saja tidak berpindah dari posisinya tadi dan Qina sudah cukup pasrah dengan kelakuan abangnya itu

"Eh Mapang bilang tadi kamu tampil di TV ya?" tanya Pangsit pada Yoon

"Yoi dong" ucap Yoon bangga

"Halah, gausah gitu tadi kamu kayak pangsit rebus pas di TV" ucap Mapang

"Eekekekeke iya bang lo kayak pangsit rebus emang di TV" sahut Qina sembari tertawa

"Wkwkwkwk...duh sayang banget Pangsit gak liat tadi ya" ucap Pangsit sembari menggelengkan kepalanya

"Ckk abang tampan banget gitu loh Mapang, Pangsit, Buluk bisa-bisanya kalian bilang kayak pangsit rebus, mau ditaruh mana coba wajah tampan abang ini" ucap Yoon seolah tak abis pikir dengan ucapan orang tua dan adiknya itu

"Iya abang tampan kok, kayak pangsit rebus putih, kenyal mengenyangkan ekekekek" ucap Mapang disertai kekehan oleh suami dan anak keduanya

Yoon memilih berlalu pergi, hendak menuju kamar daripada harus menanggapi ocehan keluarganya itu yang tak kunjung selesai. Sedang Qina, ia juga berlalu pergi hendak membuang sampah bekas camilan ke depan rumahnya setelah puas menertawakan sang abang. 

Namun, beberapa saat ia justru memasuki rumah bersama seorang lelaki seumuran kakaknya, wajah lelaki itu cukup tampan atau bisa dibilang sangat tampan

"Bang Yoooooooooonnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn" teriak Qina dari lantai bawah

"Apasih anak pangsit dua, malem-malem kok teriak-teriak" sahut Mapang dan Pangsit bersamaan sembari berjalan ke tempat Qina berada

"Looh...Qina, kamu tadi buang sampah kok balik malah bawa calon mantu sih" ucap Mapang sambil melirik lelaki yang tengah berdiri di samping Qina

"Ckk, apasih Mapang mah, ini temannya abang tau dia nganterin abang, eeh si abang malah masuk sendiri ke rumah pas dia mau masuk pintunya langsung di tutup sama abang" ucap Qina menjelaskan

"Yaampun abang pangsit aneh-aneh aja sih" ucap Mapang dan Pangsit bersamaan sembari meggelengkan kepalanya

"Heeuuhhhh apaan sih adek buluk, ganggu aja gua baru aja mau tidur nyeny---." Ucap Yoon sembari menuruni tangga dan ucapannya terhenti ketika melihat pria di samping adiknya

"Looh, Taerivan Ammarzidan ngapain lo tengah malem ada di rumah gua, ck mau nyulik adek buluk gua lu" ucap Yoon sembari menunjuk pria yang ada di sebelah Qina dengan telunjuknya

"Ckk lu ninggalin gua di halaman oncom" decak pria itu untuk pertama kalinya mengeluarkan suaranya sejak beberapa saat tadi

"Ck ekekekeke...sory brother lupa gua, kebiasaan sendiri sih gua jadi kagak inget kalo ada makhluk lain macam lo" ucap Yoon sambil cengengesan

"Huuuu dasar abang, kasian kan calon mantu mapang untung gak beku dia kelamaan di luar" ucap Mapang

"Mapang apaan sih elah" decak Qina yang langsung berlalu pergi ke kamarnya

"Tau tuh mapang, sembarangan aja lagian Tae mana mau sama cewek buluk kayak Qina, ck dah pada bubar aja, Tae biar ke kamar abang mau nginep dia" jelas Yoon pada orang tuanya

"Yaampun mau nginep, okedeh besok Mapang siapin makanan lezat buat calon mantu ekekeke" ucap Mapang menggoda

"Mapangg ishhh, Pangsit istrinya itu diurus" decak Yoon pada kedua orang tuanya

Mereka pun akhirnya bubar jalan masuk kamar masing-masing, begitu juga dengan Yoon dan temannya Tae juga masuk dalam kamar Yoon. Di dalam kamar itu, Tae justru senyum-senyum sendiri sejak tadi, Yoon memandangnya aneh

"Wooy...kesambet setan lo senyam-senyum terus dari tadi" ucap Yoon menabok bahu temannya yang tengah berbaring di kasur itu

"Hassh...ganggu aja lo setan.." sahut Tae

"Lagian, lu kayak orang kesurupan, mendekati tanda-tanda mau mati muda" ucap Yoon sekenanya dengan ekspresi yang cukup datar

"Sialan...lo duluan sono setan lo. Yoon..lo kok gak pernah bilang kalau punya adek cewek sih" ucap Tae

Uhuukkk......

"Apanih...lo mau ngecengin adek gua?" tanya Yoon sampai terbatuk dia

"Adek lo cantik Yoon" ucap Tae sambil terus mengembangkan senyumnya

"Tae lo udah gak waras, buluk begitu di bilang cantik, dah lo mending tidur sono keknya lo beneran kerasukan deh" ucap Yoon tak menggubris ucapan Tae dengan serius

Tae pun tak menjawab ia hanya terus tersenyum menatap langit-langit kamar Yoon, lama kelamaan dua pria itupun tertidur dengan nyamannya

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun