Mohon tunggu...
Sholikah Natriyani
Sholikah Natriyani Mohon Tunggu... Lainnya - Lika

I can do it

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Savage Girl (Bagian 1)

5 Januari 2021   17:28 Diperbarui: 5 Januari 2021   18:03 920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pict by : arbaan (pinterest)

"Wkwkwkwk...duh sayang banget Pangsit gak liat tadi ya" ucap Pangsit sembari menggelengkan kepalanya

"Ckk abang tampan banget gitu loh Mapang, Pangsit, Buluk bisa-bisanya kalian bilang kayak pangsit rebus, mau ditaruh mana coba wajah tampan abang ini" ucap Yoon seolah tak abis pikir dengan ucapan orang tua dan adiknya itu

"Iya abang tampan kok, kayak pangsit rebus putih, kenyal mengenyangkan ekekekek" ucap Mapang disertai kekehan oleh suami dan anak keduanya

Yoon memilih berlalu pergi, hendak menuju kamar daripada harus menanggapi ocehan keluarganya itu yang tak kunjung selesai. Sedang Qina, ia juga berlalu pergi hendak membuang sampah bekas camilan ke depan rumahnya setelah puas menertawakan sang abang. 

Namun, beberapa saat ia justru memasuki rumah bersama seorang lelaki seumuran kakaknya, wajah lelaki itu cukup tampan atau bisa dibilang sangat tampan

"Bang Yoooooooooonnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn" teriak Qina dari lantai bawah

"Apasih anak pangsit dua, malem-malem kok teriak-teriak" sahut Mapang dan Pangsit bersamaan sembari berjalan ke tempat Qina berada

"Looh...Qina, kamu tadi buang sampah kok balik malah bawa calon mantu sih" ucap Mapang sambil melirik lelaki yang tengah berdiri di samping Qina

"Ckk, apasih Mapang mah, ini temannya abang tau dia nganterin abang, eeh si abang malah masuk sendiri ke rumah pas dia mau masuk pintunya langsung di tutup sama abang" ucap Qina menjelaskan

"Yaampun abang pangsit aneh-aneh aja sih" ucap Mapang dan Pangsit bersamaan sembari meggelengkan kepalanya

"Heeuuhhhh apaan sih adek buluk, ganggu aja gua baru aja mau tidur nyeny---." Ucap Yoon sembari menuruni tangga dan ucapannya terhenti ketika melihat pria di samping adiknya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun