Mohon tunggu...
Muhammad Umar
Muhammad Umar Mohon Tunggu... Konsultan - Mari merawat imajinasi!

Mari merawat imajinasi! hasilketikantangan.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Cara Cepat Menjadi Kaya

29 Desember 2019   11:51 Diperbarui: 30 Desember 2019   19:17 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada hal-hal yang sulit dijelaskan oleh logika di saat-saat haru. Sampai akhirnya harus saya akui bahwa menjaga amanah bukan pekerjaan mudah, terlebih dihadapan orang dekat yang akan menangis. 

Rahasia boleh saja menempel di kepala, namun lidah yang tak bertulang ini sulit merantainya. Akhirnya saya lepas semua. Rahasia-rahasia tersebut liar dan tak bisa dijinakan lagi.

"Dia sudah menikah lagi," ujar saya. Air mata Sekar pun jatuh melintasi pori-pori kulit pipinya yang halus. Matanya yang indah sekarang ditutupi kabut. Ingin sekali saya seka airmatanya dan membelai rambutnya. Tapi apa daya, saya tidak bisa. Saya bukan sesuatu baginya.

"Saya tidak bisa melihat pasangannya yang baru. Aryo bilang, dia memenuhi semua definisi cantik menurut perspektifnya.Bentuknya ghaib. Tentu saja itu semua dilakukan untuk kamu. Ada beberapa urusan yang harus dilakukan dan berdampak pada renggangnya hubungan kalian."

Sekar sekelebat memegang dada dan menarik nafas. Shock. Air matanya bercucuran. Nafasnya tersedak. Suara yang dia coba keluarkan terdengar samar. Kemudian dada saya berdegup. Hingga tak sadar saya memeluknya dan memaki-maki diri saya mengapa saya memberikan saran ini ke Aryo.

Entah mungkin Aryo akan pulang nanti seusai acara dari kota Malang. Saya tak yakin apa yang akan terjadi setelahnya. Sekar mungkin akan menerima kondisi Aryo atau lantas segera mengakhiri hubungannya.

Aryo sadar dan siap menanggung konsekuensi atas persekutuannya. Potensi kehilangan orang yang paling tersayang seperti kakak, adik,  dan kehilangan organ tubuh sudah dipersiapkan. Bahkan, ancaman untuk tidak memiliki anak sebagai akibat keputusan mungkin ia terima. Suatu hal yang mereka sudah idam-idamkan bertahun-tahun.

Namun dunia ini tidak melulu bekerja sesuai dengan kemauannya. Ada hal-hal yang tidak bisa dikuasai. Rencana a - z bisa disiapkan, bahkan dengan estimasi error nol koma sekian persen.

Selalu ada potensi kesalahan sebab tidak ada yang sempurna. Hitungan pun belum tentu selalu benar. Logika dan konsensus menyatakan bahwa 1+1 = 2. Namun dunia bekerja tidak melulu dengan sistem tersebut hingga ada kalanya 1+1 = 3 ataupun 0.

Dari setiap perhitungan ada konsekuensi. Ada hal yang mungkin luput dia perhitungkan. Jika konsekuensi dari apa yang dia ambil adalah kehilangan. Apakah Aryo sadar bahwa orang yang paling disayang adalah istrinya. Semua asa dan harapan Aryo sudah tercapai. Sedikit lagi, efek samping akan bekerja.***

*) Note: silahkan ketik "cara cepat kaya" di search engine. Terdapat iklan Ad yang menginspirasi Aryo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun