“Bagaimana Nuha, jadi terima tawaran kak Chairunnisa Salsabila Putri?” tanyanya padaku.
“Iya nih masih bingung.hehehe...”masih ingin jadi apoteker.
“Sudah terima saja, berbagi ilmu dan bisa mengembangkan ilmu juga.”dukungannya selalu membuatku semangat.
“Emmm belum tak buatkan teh manis, tunggu ya..aku juga ingin tahu bagaimana sih jadi dosen itu seharusnya?”segera buatkan teh untuk Hafsah.
“Jangan lupa bawa hidangan lainnya ya..narasumbernya nih mahal.hehehe..”suasana ruang tamu jadi ramai.
Mengobrol bersama sahabatku ini memang mengasikkan, berbagi pengalaman dan ilmu. Sebenarnya rencana awal setelah lulus dari pendidikan tidak langsung menjadi dosen, ingin mencari pengalaman di dunia kerja (industri farmasi) terlebih dulu dan ini masih terpikir sampai sekarang. Namun ada kak Nisa, kakak kelasku waktu kuliah meminta untuk membantu di Universitas. Dengan berbagai pertimbangan dan saran dari orangtua maupun dari sahabatku Hafsah, akhirnya aku terjun di dunia pendidikan hingga saat ini. Bukan terjun payung lhohhh.hehehe....
-----------------
Musim kemarau berlalu..musim hujan berlanjut. Telah kulalui pendidikan, saatnya berbagi ilmu.
Teman-temanku sering bertanya “bagaimana rasanya menjadi dosen?”
Belum begitu berasa karena baru beberapa bulan dan belum mengajar mahasiswa.hehehe...Sejauh ini masih mengurus administrasi, akademik, dll. Ternyata tugas dosen itu banyaak, bukan hanya Tri Dharma Perguruan Tinggi. Mengajar itu bagiku selalu menyenangkan, berbagi ilmu dan terus meningkatkan kapasitas diri untuk menambah ilmu. Yang paling membuatku senang adalah bakal awet muda lhohhh!! Karena berteman sama yang muda-muda.hehehe...
Apa yang kucapai sampai detik ini sampai saat ini tidak lepas dari dukungan keluarga. Keluarga itu limit tak hingga, tak terkira harganya. Menjadi Aisyah Nuha Zahira seperti ini karena ada keluarga yang selalu mendampingi, mendukung, menyemangati, dan memberi pilhan terbaik. Terlebih karena kedua orang tua tercinta.