“Fadli, nanti Boogie, Ida, dan Hanif langsung kumpul dirumah mami Phika ya.”Mas Didit mengabariku.
Boogie, Ida, Mas Hanif adalah teman-temanku yang bekerja di luar kota.
“Maafkan aku teman..maafkanlah aku..maaf...aku batal ikut. Tersenyum dan tetap semangat.”berat rasanya ijin tidak ikut.
“Hey jangan bercanda kau, setelah Cik Yen batal kenapa kau juga batal ikut. Kalau begitu kita batalkan wisata ke Pacitan.”Mas Didit terlihat marah.
“Maafkan ada tugas mendadak. Kalian tetap berangkat ya, lain kali kita berangkat bersama.”hanya permohonan maaf yang kusampaikan.
“Sampai jam berapa selesainya?kita tunggu sampai jam 10 malam di rumah mami Phika. Fadli dan Cik Yen kita tunggu.”Tya begitu yakin kalau semua berangkat.
Tidak rela rasanya teman-teman berangkat, tetapi aku tidak ingin jadi penghalang..semangat Fadli suatu saat nanti bisa berangkat bersama tujuh petualang dan yang lain.
------------------------
Jam 21.30 malam dirumah mami Phika. Suasana rumah mami Phika dipenuhi peserta rombongan wisata ke Pacitan.
Detik-detik keberangkatan...
“Assalamu’alaikum...Fadli datang bergabung?” ahirnya tugas terselesaikan.