“Neni, kamu setiap usul makanan melulu.”mami Phika tertawa.
“Berikutnya wisata kemana teman?”Mas Hanif bertanya rencana berikutnya.
“Ajak Fathir ya om. Om..mau bermain air dirumah Fathir?banyak air dirumahku.”Fathir tertawa.
“Haha....adik yang manis, kita mau ke pantai agi. Mau ikut lagi kah?”Ida menawari Fathir.
“Wahhh mau ke pantai lagi. Ikutt...”aku paling semangatt kalau ke pantai.
“Emm Fadli nih, yakin ke pantai lagi. Tidak ada lagi kata ‘Maafkanlah aku’.hehehe....”April mengingat kata-kataku kemarin.
“Cinta...Cinta...Baru kata-kata yang diingat, berikutnya engkau akan diingat lhohh..aku do’akan yang terbaik untuk kalian.”Mas Didit nih membuatku mengingat kemarahannya kemarin.
“Aamiin...”semua ikut mendo’akan.
“Rasa cinta pasti ada pada makhluk yang bernyawa.lalalalala...”kunyanyikan lagu untuk semua.
“Merdunya nyanyian vokalis Megaluh band ini.”April tersenyum mendengar nyanyianku.
“Ikut bahagia kalau temanku bahagia. Ke pantai lagi, nambah lagi koleksi pantaiku. Pernah ke pantai-pantai di Bali, pantai Malang selatan, pantai Tulungagung, Blitar, Trenggalek, Parangtritis, Ancol, Delegan, Kenjeran, dan hari ini Pacitan. Karena setiap pantai punya pesona masing-masing, jadi apa yang ada di suatu pantai bisa jadi tidak ditemukan di pantai lain.”Neni bercerita pantai.