Mohon tunggu...
lieztya09
lieztya09 Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Batasnya Sejauh Mata Memandang (2)#Tersenyum dan Tetap Semangat

22 Agustus 2016   10:02 Diperbarui: 22 Agustus 2016   14:13 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maafkan aku teman..maafkanlah aku..maaf...

Tersenyum dan Tetap semangat..

------------------------------

Dan Kami Menjadikan pelita yang terang benderang (matahari) (QS. Annaba:13)

Jum’at ceria..

“Ibu bapak, Fadli pamit berangkat kerja dan nanti malam berangkat wisata ke Pacitan.”pamitku kepada orang tua.

Pantai..pantai...pantai...sepanjang perjalanan ke kantor,  bayangan keindahan dan kesejukan pantai di Pacitan.

“Selamat pagi teman..selamat pagi semua.”sapaku pada teman-teman di kantor.

Tak sabar rasaya melihat keindahan pantai. Sebentar-sebentar menatap tembok melihat jam dinding. Emmm masih pagi masih jam 9 pagi.

“Kenapa dek?kelihatan gelisah melihat jam dinding.”Bang Zainal mengagetkanku.

“Hahahaha...sok tahu nih bang Zainal. Dari tadi aku sibuk kerja bukan melihat jam dinding.”cari alasan jawaban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun