Maksud dari Firman di atas adalah "Barangsiapa tinggal di dalam "Tuhan" dan "Tuhan" di dalam dia, ia berbuah banyak dan ia tidak dapat berbuat apa-apa bila di luar Tuhan".
 Dalam perumpamaan, maka Firman tersebut diartikan:
 "Bila ranting tinggal di dalam Pokok Anggur dan Pokok Anggur tinggal di dalam ranting, maka ranting itu berbuah banyak sedangkan ranting yang berada di luar Pokok Anggur tidak dapat berbuat apa-apa.
 Perlu diketahui bahwa Pokok Anggur terdiri dari batang dan akar.
 - Batang itu kuat, keras dan berkayu, berfungsi sebagai penyokong tubuh tumbuhan, titik tumbuh, tempat bertumpu cabang, ranting dan lainnya serta penghubung/lajur pengangkutan makanan ke seluruh tubuh tanaman.
- Akar itu panjang, kuat dan menyebar, berfungsi untuk menyerap air dan zat hara dari dalam tanah dan menegakkan tumbuhnya batang.
Pokok Anggur adalah bagian utama dari tanaman anggur yang hidup mandiri. Pokok Anggur adalah pusat kehidupan dan sumber penyedia aliran makanan (air, zat hara, mineral) bagi ranting dan organ tubuh lainnya.
Ranting yang berada di luar Pokok Anggur sama halnya dengan ranting tanpa Pokok Anggur, ia tidak dapat berbuat apa-apa. Mengapa tidak dapat berbuat apa-apa? Karena ranting tidak dapat hidup mandiri. Ranting hanya bisa hidup bila menempel pada Pokok Anggur. Dengan menempel berarti mendapat distribusi aliran kehidupan dari Pokok Anggur. Apabila ranting "terlepas" (berada di luar dari Pokok Anggur) maka dengan segera ia akan layu, kering dan mati.
Seperti ranting yang hanya bisa hidup bila menempel pada Pokok Anggur, begitupula murid-murid hanya bisa hidup bila tinggal dalam Tuhan. Karena di luar Tuhan adalah "mati".
B. Pengertian "Tinggal dalam Tuhan"
Tinggal di dalam Aku (Tuhan), dalam Yunani "menon en emoi" sedangkan dalam Inggris "abideth in me". Berdasarkan etimologi, kata menon berasal dari kata dasar meno yang mengandung arti tinggal, menempati, berlambat-lambat, tidak pergi/berangkat, selalu/terus berada, menjaga terus-menerus, akan terus menjadi, sampai akhir, terus bertahan/berlangsung, mengacu/tertuju, tinggal menjadi satu/menyatu, tidak menjadi yang lain atau menjadi berbeda, menunggu untuk, menanti.Â