Usaha risol mayo semakin ramai pembeli. Pesanan juga datang untuk snack rapat dan acara khusus lain. Hania pun mengajak adiknya untuk membantu berjualan.
Beberapa kali mengikuti pelatihan kewirausahaan agar usaha risol mayo terus berkembang. Hania juga tidak lupa untuk turut mendaftarkan sertifikasi halal dagangannya.
Seiring berjalannya waktu, usahanya kian melebar. Terdapat menu lain yang dijual yaitu Pempek Fenomenal (Pempek Palembang), Otak-otak Bandeng, Rolade, Stup Roti, Cheese Roll, Ayam Katsu, dan Pisang Coklat Lumer dengan harga yang sangat terjangkau.
Kendala yang Dihadapi
Dalam berdagang, untung rugi adalah hal yang biasa. Kerugian yang dialami oleh Hania pun cukup beragam,
- Pada sistem PO ini ternyata persentase ruginya besar. Seperti pembeli yang lupa kalau dia sudah memesan, tidak ada di lokasi COD, dan tidak kunjung mengambil pesanan. Mau tidak mau akhirnya pesanan ia makan sendiri dan dibagikan ke orang rumah atau teman.
- Modal yang tipis memaksa untuk memutar otak agar dana terus berputar. Belum berani untuk produksi besar, nggak berani selalu ready dan selalu pake sistem PO guna meminimalisir kerugian.
- Kendaraan, harga bensin yang kian mahal kini terpaksa mematok harga ongkos pesan antar untuk area yang jauh. Layanan pesan antar khusus untuk pembelian jumlah banyak, pembeli langganan, dan bisa menutup biaya bensin.
- Promosi, kendala utama saat covid, banyak orang beralih profesi menjadi penjual makanan dengan rata-rata menu yang dijual sama namun dengan promosi yang gila-gilaan. Tidak ingin ambil resiko, karena modal promosi iklan butuh biaya besar.
- Tempat Produksi, karena di rumah dan dengan peralatan seadanya, sehingga belum bisa tepat waktu saat mengantar pesanan, tidak jarang mundur dari jam pengantaran yang sudah ditentukan.
Akhirnya modal berkurang lagi dan keuntungan yang diperoleh tidak banyak. Tetapi hal itu tidak membuat Hania menyerah menjalankan usaha risol mayo,
"Namanya usaha mau nggak mau gas terus aja, dari situ kita juga dapat ilmu. Macam-macam customer dari yang aneh, yang menguras emosi, sampai yang super baik," ujar Hania