Mohon tunggu...
Lidya Nurul Ramadhani
Lidya Nurul Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hanya penikmat kuliner dan hobi jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Iseng Jualan Ini, Raih Omzet Fantastis Tiap Bulan

11 Oktober 2024   01:47 Diperbarui: 11 Oktober 2024   01:55 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Risol Mayo yang dijual memiliki cita rasa gurih krispi di bagian luar dan lumer di dalam gambar cr @Dolmaem_maem

Foto produk risol mayo versi frozen/dokpri
Foto produk risol mayo versi frozen/dokpri

Usaha risol mayo semakin ramai pembeli. Pesanan juga datang untuk snack rapat dan acara khusus lain. Hania pun mengajak adiknya untuk membantu berjualan.

Foto produk bersama pelanggan untuk snack acara kantor/dokpri
Foto produk bersama pelanggan untuk snack acara kantor/dokpri

Beberapa kali mengikuti pelatihan kewirausahaan agar usaha risol mayo terus berkembang. Hania juga tidak lupa untuk turut mendaftarkan sertifikasi halal dagangannya.

Foto Hania mengikuti pelatihan di Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kota Pekalongan/dokpri
Foto Hania mengikuti pelatihan di Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kota Pekalongan/dokpri
Seiring berjalannya waktu, usahanya kian melebar. Terdapat menu lain yang dijual yaitu Pempek Fenomenal (Pempek Palembang), Otak-otak Bandeng, Rolade, Stup Roti, Cheese Roll, Ayam Katsu, dan Pisang Coklat Lumer dengan harga yang sangat terjangkau.

Foto ibu-ibu membeli otak-otak bandeng dan rolade ayam/dokpri
Foto ibu-ibu membeli otak-otak bandeng dan rolade ayam/dokpri

Kendala yang Dihadapi

Dalam berdagang, untung rugi adalah hal yang biasa. Kerugian yang dialami oleh Hania pun cukup beragam,

  1. Pada sistem PO ini ternyata persentase ruginya besar. Seperti pembeli yang lupa kalau dia sudah memesan, tidak ada di lokasi COD, dan tidak kunjung mengambil pesanan. Mau tidak mau akhirnya pesanan ia makan sendiri dan dibagikan ke orang rumah atau teman.
  2. Modal yang tipis memaksa untuk memutar otak agar dana terus berputar. Belum berani untuk produksi besar, nggak berani selalu ready dan selalu pake sistem PO guna meminimalisir kerugian.
  3. Kendaraan, harga bensin yang kian mahal kini terpaksa mematok harga ongkos pesan antar untuk area yang jauh. Layanan pesan antar khusus untuk pembelian jumlah banyak, pembeli langganan, dan bisa menutup biaya bensin.
  4. Promosi, kendala utama saat covid, banyak orang beralih profesi menjadi penjual makanan dengan rata-rata menu yang dijual sama namun dengan promosi yang gila-gilaan. Tidak ingin ambil resiko, karena modal promosi iklan butuh biaya besar.
  5. Tempat Produksi, karena di rumah dan dengan peralatan seadanya, sehingga belum bisa tepat waktu saat mengantar pesanan, tidak jarang mundur dari jam pengantaran yang sudah ditentukan.

Foto saat COD bersama pelanggan/dokpri
Foto saat COD bersama pelanggan/dokpri

Akhirnya modal berkurang lagi dan keuntungan yang diperoleh tidak banyak. Tetapi hal itu tidak membuat Hania menyerah menjalankan usaha risol mayo,

"Namanya usaha mau nggak mau gas terus aja, dari situ kita juga dapat ilmu. Macam-macam customer dari yang aneh, yang menguras emosi, sampai yang super baik," ujar Hania

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun