Mohon tunggu...
Lidwina Daeli
Lidwina Daeli Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya sekarang mengajar PAUD

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Panduan Keterampilan Motorik Halus pada Anak Usia Dini

20 November 2022   19:55 Diperbarui: 20 November 2022   20:19 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Prinsipnya adalah, kegiatan ini berfokus pada proses, bukan hasil. Ini semua berdampak positif pada pengembangan dan kreativitas. Misalnya, menggambar bebas, jauh lebih baik daripada menggunakan buku mewarnai.

1. Menggambar

Kegiatan seni proses adalah salah satu cara terbaik untuk mengembangkan keterampilan motorik halus. Memberi anak kesempatan sehari-hari untuk berkreasi menggunakan bahan dan media yang berbeda sama dengan membantu mereka untuk meningkatkan aspek motorik halus.

Anak-anak harus menggambar setiap hari tanpa gagal. Mereka ingin menghapus dan menciptakan secara alami. Kesempatan ini bisa digunakan untuk memperkenalkan media yang berbeda, seperti:

  • Menggambar dengan krayon lilin dengan berbagai ukuran dan ketebalan.
  • Menggambar dengan pastel minyak, pensil warna, pensil led, pena, spidol yang bisa dicuci, dan stabilo.
  • Menggambar di papan dengan kapur atau di trotoar di luar dengan kapur (gunakan kapur trotoar besar dan kapur tipis).

Meskipun banyak orang tergoda untuk membeli buku mewarnai anak dan membiarkannya mewarnai dalam gambar yang sudah digambar sebelumnya, ini tidak menginspirasi kreativitas. Kertas kosong akan merangsang gambar kreatif, sedangkan halaman mewarnai tidak akan memiliki efek positif pada kreativitas anak. Anak-anak yang melewati tahap menggambar dapat diprediksi ketika mereka memiliki cukup kesempatan untuk menggambar dengan bebas.

2. Melukis

Melukis adalah favorit lain untuk semua anak. Semakin berantakan aktivitasnya, semakin baik! Ada banyak cara berbeda untuk melukis:

  • Mengecat di atas kertas dengan kuas berukuran berbeda, duduk dan berdiri, dan cat di kursi anak,
  • Menggunakan cat jari,
  • Mengecat dengan daun, ranting, atau bahan alami lainnya.
  • Menambahkan cairan pencuci piring ke cat dan tiup gelembung, lalu tangkap gelembung di atas kertas.
  • Menggunakan berbagai jenis cat -- misalnya, cat air dan cat tempera.

3. Memotong dan merobek

Seiring waktu, anak-anak belajar memegang gunting dengan benar dan memegang kertas dengan tangan mereka yang lain, mengendalikan bentuk saat mereka memotong. Guru diajak untuk menunjukkan potongan yang benar, dan membantu untuk memperbaiki bila perlu.

Kegiatan pemotongan meliputi:

  • Memotong kertas tanpa garis -- memotong dengan bebas
  • Memotong sepanjang garis -- misalnya, garis lurus, garis bergelombang
  • Memotong bentuk -- misalnya, kotak, segitiga, lingkaran
  • Memotong gambar di sepanjang garis
  • Memotong berbagai jenis kertas (misalnya, kardus, koran, kertas tisu, dll.) dengan gunting berhidung tumpul.

Merobek adalah kegiatan yang sangat baik untuk mengembangkan otot jari. Pada awalnya, potongan-potongan itu akan besar dan acak, tetapi pada akhirnya, anak dapat merobek potongan-potongan kecil kertas menjadi ukuran yang mereka inginkan. Hal ini dapat dilakukan dengan:

  • Membiarkan anak (bahkan bayi) merobek kertas dengan bebas dan terbiasa mengendalikannya dengan jari-jari mereka.
  • Membuat kolase dengan kertas atau majalah berwarna dan sobek potongan kertas untuk ditempelkan ke gambar.
  • Membuat confetti berwarna berbeda dengan merobek kertas kecil dan memisahkannya sesuai warna.
  • Merobek bahan yang berbeda - koran, kertas, kertas majalah, kardus, kertas tisu, dll.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun