TERNYATA Saya bukan manusia lemah, saya tidak pantas “dikasihani”, saya masih bisa seperti orang normal dan bahkan bisa lebih. Saat ada orang yang melihat saya sebelah mata karena sakit ini, hati saya berkata:” ayok berlari kejar saya 2km saja tidak usah 21km”. Ini tentu bukan hal baik karena setiap ada yang berkata “kasihan” kepada saya, dalam hati saya selalu berkata ayo berlari he..he..he, tetapi hal ini lumayan efektif memulihkan mental dan kepercayan diriku.
Pada awal April 2020 saya berencana mendaftar untuk mengikuti even Borobudur Run 2020 untuk kategori Full Marathon. Tetapi even itu batal dilakukan karena pandemi sudah terjadi dan lockdown sudah diberlakukan. Tetapi semangat Martahon masih tetap ada bergelora dalam diriku, setiap 2 hari sekali saya tetap latihan walau rasa sakit masih kerap terasa. Hanya ini yang saya miliki, hanya ini yang bisa menguatkan aku dan hanya lari ini yang akan bisa mengubah dan memulihkanku.
Saya harus berlari bekerja untuk membesarkan anak anak yang masih kecil dan memenuhi kebutuhan keluargaku, saya harus berlari menghadapi beribu masalah hidup dan pekerjaan, saya harus berlari untuk menahan rasa sakit yang tidak kelihatan tapi saya rasakan, saya harus berlari untuk mengantarkan anak anak sampai mereka dewasa dan mandiri, saya harus berlari untuk menepis banyak hal, saya harus berlari untuk menghadapi hal hal yang merendahkan, saya harus berlari menjaga dan menguatkan hati dan pikiran, saya harus terus berlari .........
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H