Untuk batik Balikpapan ini, Ibu Doortje menyebutkan sudah 3 tahun menggali motif mana yang cocok menjadi batik Balikpapan, untuk batik ini ada Perwali yang mengaturnya. Selain itu, Â ada juga usaha-usaha kerajinan yang berhasil sampai ke luar negeri secara mandiri. Dari contoh-contoh kesuksesan usaha mandiri tersebut, artinya UMKM di Balikpapan sebenarnya sangat potensial dan mampu bersaing.
"Artinya, untuk bisa berkiprah hingga ke luar negeri, UKM tidak harus mengandalkan pemerintah. Pelaku juga harus ada inisiatif dan kemauan untuk berkembang dengan usahanya sendiri juga." Doortje Marpaung menjelaskan bahwa pemerintah juga memiliki banyak keterbatasan sehingga diharapkan pelaku usaha tidak pasif.
 "Kualitas produk akan selalu menjadi tantangan bagi kita. Mutunya harus bersaing," ungkap Ibu Doortje lalu melanjutkan bahwa dalam hal ini Dinas Koperasi dan UMKM Balikpapan tetap memberikan kontribusinya secara optimal, seperti mengadakan konsultasi, mengadakan pelatihan peningkatan kualitas produk, packaging, branding produk yang akan dibantu untuk pengurusan HAKI, serta mengingatkan produk kuliner penting untuk mengurus kehalalalan dengan membubuhkan label HALAL pada kemasan, PIRT, label kadaluarsa dan masih banyak lagi.
Bahkan pihaknya pula, sering memberikan ide-ide inovasi terhadap, seperti melengkapi produk dengan mencantumkan manfaat dan ide-ide yang out of the box. Sehingga UKM-UKM bukan menjadi UKM yang biasa saja melainkan luar biasa.
Tentu saja, pemerintah dalam hal ini local government memiliki banyak kekurangan, baik modal maupun lainnya sehingga pelaku usaha memang diharapkan aktif, dan tidak selalu dituntun ole pemerintah. Â Peran pemerintah tidak akan berdaya guna dan tantangan akan bertambah bila tidak ada sinergi antara pelaku usaha dan pemerintah.
DUKUNGAN JNE ATAS TANTANGAN DI ERA MILLENIAL
(Mayland Hendar Prasetyo -- Head of Marketing Communication Division JNE)
Produk JNE Menjawab Tren Pasar Masa Kini
Revolusi Industri 4.0 telah menciptakan pelaku-pelaku usaha dan konsumen dengan tindakan yang unik dan baru. Kalau dulu, jasa pengiriman seperti JNE dipakai untuk pengiriman dokumen yang memang sangat dibutuhkan, seorang Ibu mengirim makanan untuk anaknya yang kuliah, kini perilaku-perilaku pengguna jasa kurir sangat kompleks. Hal ini pun menciptakan permasalahan yang kompleks pula.
"Sekarang ini ada cross border, ada pengiriman  drop shipper, reseller, ya pokoknya macam-macam, sangat complicated. Zamannya udah era millenial, atau zaman now, atau katanya generasi kepo, dan lain-lain. Jadi, strategi JNE juga mengikuti tren," kata Mayland Hendar memulai pemaparannya.