Mohon tunggu...
Lidha Maul
Lidha Maul Mohon Tunggu... Penulis - merasa biasa saja.

Ingin menulis di hatimu.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Tantangan JNE dan Pemerintah Lokal Memaknai Infrastruktur dalam Menghadapi Geliat Pelaku Usaha

31 Oktober 2018   15:14 Diperbarui: 31 Oktober 2018   15:44 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk batik Balikpapan ini, Ibu Doortje menyebutkan sudah 3 tahun menggali motif mana yang cocok menjadi batik Balikpapan, untuk batik ini ada Perwali yang mengaturnya. Selain itu,  ada juga usaha-usaha kerajinan yang berhasil sampai ke luar negeri secara mandiri. Dari contoh-contoh kesuksesan usaha mandiri tersebut, artinya UMKM di Balikpapan sebenarnya sangat potensial dan mampu bersaing.

"Artinya, untuk bisa berkiprah hingga ke luar negeri, UKM tidak harus mengandalkan pemerintah. Pelaku juga harus ada inisiatif dan kemauan untuk berkembang dengan usahanya sendiri juga." Doortje Marpaung menjelaskan bahwa pemerintah juga memiliki banyak keterbatasan sehingga diharapkan pelaku usaha tidak pasif.

dari kiri : Moderator, Doortje Marpaung, Dahila Gracendy, Mayland Hendar. (dok. pribadi)
dari kiri : Moderator, Doortje Marpaung, Dahila Gracendy, Mayland Hendar. (dok. pribadi)
PERAN DAN TANTANGAN PEMERINTAH MENGHADAPI GELIAT UKM

 "Kualitas produk akan selalu menjadi tantangan bagi kita. Mutunya harus bersaing," ungkap Ibu Doortje lalu melanjutkan bahwa dalam hal ini Dinas Koperasi dan UMKM Balikpapan tetap memberikan kontribusinya secara optimal, seperti mengadakan konsultasi, mengadakan pelatihan peningkatan kualitas produk, packaging, branding produk yang akan dibantu untuk pengurusan HAKI, serta mengingatkan produk kuliner penting untuk mengurus kehalalalan dengan membubuhkan label HALAL pada kemasan, PIRT, label kadaluarsa dan masih banyak lagi.

Bahkan pihaknya pula, sering memberikan ide-ide inovasi terhadap, seperti melengkapi produk dengan mencantumkan manfaat dan ide-ide yang out of the box. Sehingga UKM-UKM bukan menjadi UKM yang biasa saja melainkan luar biasa.

Tentu saja, pemerintah dalam hal ini local government memiliki banyak kekurangan, baik modal maupun lainnya sehingga pelaku usaha memang diharapkan aktif, dan tidak selalu dituntun ole pemerintah.  Peran pemerintah tidak akan berdaya guna dan tantangan akan bertambah bila tidak ada sinergi antara pelaku usaha dan pemerintah.

DUKUNGAN JNE ATAS TANTANGAN DI ERA MILLENIAL

(Mayland Hendar Prasetyo -- Head of Marketing Communication Division JNE)

Produk JNE Menjawab Tren Pasar Masa Kini

Revolusi Industri 4.0 telah menciptakan pelaku-pelaku usaha dan konsumen dengan tindakan yang unik dan baru. Kalau dulu, jasa pengiriman seperti JNE dipakai untuk pengiriman dokumen yang memang sangat dibutuhkan, seorang Ibu mengirim makanan untuk anaknya yang kuliah, kini perilaku-perilaku pengguna jasa kurir sangat kompleks. Hal ini pun menciptakan permasalahan yang kompleks pula.

"Sekarang ini ada cross border, ada pengiriman  drop shipper, reseller, ya pokoknya macam-macam, sangat complicated. Zamannya udah era millenial, atau zaman now, atau katanya generasi kepo, dan lain-lain. Jadi, strategi JNE juga mengikuti tren," kata Mayland Hendar memulai pemaparannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun