Mohon tunggu...
Lida Noor Meitania
Lida Noor Meitania Mohon Tunggu... pegawai negeri -

young bureaucrat alias Pegawai Negeri Sipil generasi muda di sebuah kementerian

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tenaga Pengajar Diklat Harus Mampu Membentuk Pranata Humas yang Kompeten

10 April 2016   22:46 Diperbarui: 10 April 2016   22:51 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

11.   mau mendengar

Selanjutnya membahas metode pembelajaran yang dapat digunakan oleh tenaga pengajar, antara lain mulai dari metode yang paling popular seperti cemarah, tanya jawab, diskusi, studi kasus, simulasi, seminar, kunjungan, debat, games, film pendek, role playing, demonstrasi, sampai ke metode pembelajaran yang saya baru tahu seperti falling leaf, mind mapping, snowball throwing, window shopping.

Hari Ketiga

Di hari ketiga dan keempat, kami menerima materi dari semua Master Traniners (MT). MT pertama adalah Prof. Dr. Henri Subiakto, SH, MA (Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Komunikasi dan Media Massa), yang menyampaikan materi Dasar-dasar Komunikasi, Komunikasi Efektif, Dasar-dasar Kehumasan Pemerintah, Teknologi Komunikasi Kehumasan, dan Etika Kehumasan.

Setelah itu, kami mendapatkan materi dari Dr. Indiwan Seto. Sebagian materi yang disampaikan, mengenai kondisi humas pemerintah di Indonesia tahun 2006, tanpa memotret kondisi terkini sepuluh tahun setelah tahun 2006. Sayang sekali beliau tidak update dengan kondisi terkini humas pemerintah. Kesan yang didapat adalah beliau tidak siap untuk mengajar di hadapan kami.

[caption caption="Prof. Ibnu Hamad menyampaikan materi pada ToT Diklat Jabatan Fungsional Pranata Humas"]

[/caption]

Prof. Ibnu Hamad menyampaikan Audit Komunikasi Pemerintah, Strategi Pengelolaan Isu Kebijakan Pemerintah, dan Diplomasi Publik. 

Hari Keempat

Menurut Dian Anggraeni Umar, Government Public Relations sekarang tidak bisa mengandalkan propaganda, sudah old fashioned. Sekarang eranya PR 360 degrees. Profesi PR berevolusi jauh dengan tantangan yang kompleks, profesi PR adalah international job. Teknologi telah merubah pola komunikasi menjadi horizontal, semua terkoneksi. Konstituen adalah publik dunia. Internet telah menggeser keseimbangan kekuatan antara perusahaan dan publiknya menjadi hubungan simetris. Pola, budaya, strategi taktik, termasuk pesan komunikasi berubah signifikan. Membutuhkan kreatifitas, kecepatan dan kepekaan yang tinggi.  

Dian Budiargo bilang meninggalkan kesan yang baik pada saat mengajar atau berkomunikasi dengan orang lain adalah dengan PLEASE. Please artinya Posture, Look and Listen, Expression, Appearance, Speech, Eagerness to help others.

Posture. Jangan pernah minder dengan postur tubuh kita, apakah pendek, tinggi, gemuk, kurus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun