Mohon tunggu...
Evita Liliani Libria
Evita Liliani Libria Mohon Tunggu... Guru - Guru BK

Saya adalah Calon Guru Penggerak Angkatan 11 yang bersemangat untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Sebagai Guuru BK, saya senang membantu siswa menemukan minat dan bakat mereka. Melalui Program Guru Penggerak, saya berharap dapat menginspirasi lebih banyak guru untuk menciptakan inovasi dalam pembelajaran.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Strategi SFBC, Untuk Mengendalikan Ketergantungan Pada Medsos dalam Layanan Konseling Kelompok

22 Januari 2023   00:37 Diperbarui: 22 Januari 2023   01:00 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tujuan yang ingin dicapai dalam layanan konseling kelompok ini adalah membantu konseli menganalisa dan menanggulangi perilaku ketergantungan dari media sosial yang negatif dalam kehidupan sehari-hari melalui layanan konseling kelompok menggunakan strategi SFBC yaitu Solutions Focused Brief Counseling. Dalam strategi SFBC ini terdapat beberapa tahapan diantaranya pada scalling question konseli dapat mengungkapkan permasalahan berdasarkan skala dan mengidentifikasi permasalahan dengan menggunakan exception question serta dapat mengatasi permasalahan dengan menggunakan miracle question.

Latar Belakang

Konseli mengalami permasalahan sulit mengendalikan ketergantungan pada medsos. Berdasarkan hasil AKPD, wawancara dan observasi diketahui penyebab konseli sulit mengendalikan ketergantungan pada medsos diantaranya :

  • Kurangnya kegiatan produktif
  • Bingung dan bosan bila tidak pegang hp
  • Takut ketinggalan berita viral
  • Merasa tidak kesepian
  • Rasa ingin tahu yang tinggi

Dapat disimpulkan bahwa akar penyebab masalah konseli merasa sulit mengendalikan ketergantungan pada medsos adalah mudah bosan jika tidak memegang HP. Konseli yang mudah bosan jika tidak memegang HP akan mempengaruhi faktor penyebab masalah yang lain seperti merasa bingung bila tidak memegang hp, takut ketinggalan berita viral dan merasa kesepian jika tidak aktif di media sosial.Jika konseli tidak mudah merasa bosan dengan kegiatan belajar maka mereka akan lebih produktif, lebih banyak berdiskusi dengan temannya, sering bertanya pada guru dan aktif di kelas.

Pendekatan yang digunakan dalam konseling kelompok adalah pendekatan postmoderen dan integratif, strategi yang digunakan yaitu Solutions Focused Brief Counseling (SFBC). SFBC merupakan salah satu pendekatan dengan mengedepankan keberdayaan konseli untuk mencari jalan keluar atau solusi sehingga konseli akan memilih sendiri tujuan yang hendak dicapainya (Corey, 2013; Capuzzi dan Gross, 2011).

Penting untuk dibagikan

  • layanan konseling kelompok dapat membantu konseli untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi
  • permasalahan konseli terkait sulit mengendalikan ketergantungan pada medsos sangat berpengaruh pada kegiatan belajar
  • dalam konseling kelompok ini konselor menggunakan pendekatan postmodern dengan teknik konseling SFBC untuk membantu konseli menemukan solusi berdasarkan dinamika kelompok.

Peran dan Tanggung jawab

Dalam mengatasi permasalahan, ini tentunya konselor merupakan salah satu pihak yang juga bertanggung jawab untuk membantu konseli mengatasi dan mengurangi permasalahan sulitnya mengendalikan diri terhadap sosmed melalui kegiatan dalam layanan konseling kelompok dengan menggunakan pendekatan postmoderen dan integratif, strategi yang digunakan yaitu Solutions Focused Brief Counseling (SFBC).

Tanggung jawab konselor yaitu memastikan konseli mendapatkan layanan konseling sesuai dengan permasalahan yang dihadapi serta menciptakan rasa aman dan nyaman dalam proses konseling yang dilakukan. Serta terus membimbing mereka untuk bisa lebih mengendalikan permasalahan yang dihadapi konseli.

Tantangan dalam  menghadapi permasalahan dan mencapai tujuan tersebut serta yang terlibat adalah:

  • persiapan layanan konseling kelompok dengan teknik SFBC yang sesuai dengan permasalahan konseli
  • penggunaan media Canva sebagai LKPD yang membutuhkan waktu dan kreativitas dari konseor
  • tempat konseling kelompok yang secara lesehan membuat konseli merasa kurang nyaman saat terjadi kegiatan menulis di layanan konseling kelompok serta suasana ruang yang tidak kondusif saat pelaksanan layanan
  • kesiapan konseli mengikuti kegiatan layanan konseling kelompok dengan menggunakan dinamika kelompok menggunakan teknik SFBC

Yang terlibat dalam kegiatan yaitu :

  • Peserta didik yang sebagai konseli sentral dalam proses kegiatan layanan konseling kelompok
  • Guru Bk disini disebut konselor sebagai fasilitator
  • Dosen pembimbing (fasilitator), Guru Pamong  dan Rekan Sejawat yang berperan dalam membantu saya seperti memberikan solusi, membantu dan mendukung kegiatan bimbingan layanan  klasikal,serta cameramen atau dokumentasi dalam kegiatan perekaman dalam pemberian layanan.

Sebagai konselor langkah-langkah/strategi yang dilakukan untuk mengahadapi permasalahan tersebut :

  • Konselor melakukan koordinasi dengan wali kelas dan guru mata pelajaran dalam rangka mengkomunikasikan permasalahan sulit mengendalikan ketergantungan pada sosmed pada konseli dan rencana pelaksanaan layanan konseling kelompok
  • Konselor melakukan kajian literatur dalam proses identifikasi permasalahan konseli
  • Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) yang didalamnya terdapat media yang akan digunakan yaitu LKPD dengan media Canva
  • Mempersiapkan ruangan serta alat yang akan digunakan dalam layanan konseling kelompok
  • Menginformasikan kepada konseli kegiatan layanan dilaksanakan di ruang konseling kelompok di ruang bimbingan konseling.

Strategi Aksi yang digunakan : 

Adapun strategi yang digunakan pada layanan bimbingan konseling kelompok ini yaitu dengan menggunakan pendekatan postmoderen dan integratif, strategi yang digunakan yaitu Solutions Focused Brief Counseling (SFBC). SFBC merupakan salah satu pendekatan dengan mengedepankan keberdayaan konseli untuk mencari jalan keluar atau solusi sehingga konseli akan memilih sendiri tujuan yang hendak dicapainya (Corey, 2013; Capuzzi dan Gross, 2011).          

Bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat

  • Untuk proses konseling, konselor menyesuaikan dengan tahapan yang ada pada teknik SFBC (Solutions Focused Brief Counseling)
  • Pada layanan konseling kelompok ini SFBC setiap konseli diminta secara aktif untuk menceritakan segala permasalahan yang dialami tanpa ada keraguan kemudian dari semua permasalahan yang sudah diungkap, diambil salah satu masalah yang paling urgent untuk segera bisa diselesaikan
  • Selama proses layanan konseling kelompok, konselor mendorong konseli untuk terlibat secara aktif dalam menerapkan teknik SFBC guna terpenuhinya solusi yang akan didapatkan
  • Guru Bk memberikan LKPD untuk mengungkap permasalahan konseli dan mengukur ketercapaian layanan konseling kelompok serta evaluasi hasil layanan konseling kelompok
  • Pada proses konseling kelompok yang terlibat didalamnya yaitu 5 konseli pada kelas XI OTKP 3 dengan konselor.

Sumber daya dan materi yang diperlukan

Sumber daya yang yang ada pada konseling kelompok ini adalah guru Bk sebagai konselor yang menguasai teknik konseling serta peserta didik sebagai konseli yang mempunyai permasalahan. Materi yang diperlukan adalah literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diungkap, LKPD dengan menggunakan media Canva untuk menambah ketertarikan konseli mengikuti layanan serta lembar evaluasi proses dan hasil.

Dampak dari Aksi

Dari langkah-langkah yang dilakukan konseli dalam layanan konseling kelompok terhadap konseli dapat dilihat dari evaluasi proses dan evaluasi hasil. Dari evaluasi proses dapat diperoleh hasil bahwa :

  • Konseli terlibat secara aktif pada proses layanan konseling kelompok
  • Konseli memiliki antusiasme tinggi pada kegiatan layanan

Sedangkan dari evaluasi hasil :

  • Konseli merasa puas karena telah mengungkapkan segala permasalahan yang dihadapi
  • Konseli lebih terbuka mendapatkan saran dann solusi atas permasalahan yang dialaminya
  • Konseli merasa tergugah untuk melakukan perubahan dalam dirinya agar bisa keluar dari masalah yang dialami

Efektif atau tidak

Dilihat dari evaluasi proses dan hasil dapat disimpulkan bahawa konseling kelompok dengan strategi SFBC yang didalamnya terdapat Exception Question, Miracle Question, Scaling Question, Formula First Session Task, Umpan balik (feedback) itu sangat efektif.

Pelaksanaan yang cukup singkat memungkinkan konseli untuk segera bisa mengatasi dan keluar dari permasalahan yang sedang dihadapi

Respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan

  • Tanggapan dari konseli, layanan bimbingan konseling dengan strategi SFBC sangat menarik dan menyenangkan
  • Guru dan rekan sejawat sangat positif dan antusias, tertarik dengan layanan yang sudah saya terapkan, sehingga mereka juga ingin melaksanakan model layanan yang telah saya laksanakan, karena berdampak besar terhadap proses layanan.

Yang menjadi faktor keberhasilan yaitu:

Faktor keberhasilan dari kegiatan layanan konseling kelompok ini adalah dengan penerapan strategi Solutions Focused Brief Counseling (SFBC). Teknik yang ada pada SFBC bisa dengan mudah diterapkan pada permasalahan ini. Penguasaan teknik yang dilakukan konselor berhasil membuat konseli dengan nyaman untuk mengungkap masalah yang dialami. Keaktifan konseli selama layanan sangat membantu konselor untuk mengarahkan berbagai teknik yang dipakai dalam layanan ini.

Faktor ketidakberhasilan dari kegiatan layanan ini adalah penggunaan ruangan yang dirasa kurang memadai serta persiapan yang cukup singkat membuat proses layanan sedikit mengalami beberapa hambatan.

Pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut yaitu :

  • Dari proses aksi yaitu dilaksanakan sebagai konselor dapat mengevaluasi teknik yang digunakan dalam pemberian layanan sudah tepat kah, dan apakah perlu adanya modifikasi agar selanjutnya pemberian layanan dapat lebih maksimal dengan masalah yang sama.
  • Dapat melaksanakan layanan konseling kelompok lebih tertib dan terstruktur sesuai dengan RPL
  • Konselor lebih aktif dan tertarik jika masalah yang ada diselesaikan dengan layanan konseling kelompok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun