Menlu Retno mengingatkan tiga hal soal ini. Pertama , perlu ada penegakkan dalam penerapan Traktat Non-Proliferasi Nuklir. Menurutnya, sangat penting adanya partisipasi dan komitmen seluruh negara termasuk negara-negara yang memiliki senjata nuklir.Â
Kedua, penguatan mekanisme dan arsitektur perlucutan senjata global juga perlu diterapkan. Upaya perlucutan dan pelarangan uji coba nuklir juga perlu dilakukan agar tujuan penghapusan senjata nuklir dari negara segera terealisasi. Ketiga, perlu dipastikan perlucutan senjata nuklir tersebut akan memberi dampak positif terutama bagi kesejahteraan dunia.
Menurut Menlu Retno, yang melindungi manusia itu bukan senjata nuklir tetapi solidaritas kemanusiaan secara global. Dan sebagai penutup, Menlu Retno menyimpulkan bahwa penghapusan senjata nuklir akan menciptakan kesejahteraan umat manusia.
Isu Jokowi untuk Sekjen PBB
Pidato Jokowi yang dipuji banyak pihak memunculkan isu bahwa Jokowi akan digadang untuk menjadi Sekjen PBB berikutnya. Hal ini menurut saya cukup realistis karena secara kapasitas Jokowi dan sepak terjang Indonesia di PBB, tokoh dari Indonesia layak terpilih menjadi Sekjen PBB.
Toh dulu mantan Menteri Luar Negeri dan Wakil Presiden RI, Adam Malik, pernah terpilih menjadi ketua Majelis Umum PBB di tahun 1971. Selain itu, wakil dari Indonesia Nugroho Wisnumurti juga dua kali terpilih menjadi Presiden Dewan Keamanan PBB.
Indonesia juga sudah beberapa kali terpilih menjadi anggota tidak tetap di Dewan Keamanan PBB dan pernah beberapa kali mengirimkan Pasukan Garuda dalam misi perdamaian PBB di beberapa negara. Jadi, bukan hal aneh kalau utusan negara kita yang jadi Sekjen PBB berikutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H