"Perkembangan teknologi pada revolusi industri 4.0 turut mempengaruhi pendidikan di Indonesia. "
Revolusi industri merupakan era dimana teknologi otomatisaasi dan teknologi siber bergabung. Istilah industri 4.0 dimulai dari proyek dari pemerintahan Jerman yang mengandalkan komputerisasi di pabrik. Revolusi 4.0 menanamkan teknologi yang canggih untuk membantu kehidupan manusia.Â
Sehingga mempengaruhi pola pikir dan pola hidup manusia dalam kehidupannya. Â Dalam kemajuannya memberikan dampak positif dan negatif.Â
Jika belum menerima secara baik dari revolusi ini menyebabkan menjadi hal menakutkan karena menimbulkan masalah-masalah khususnya masyarakat yang kolot terhadap teknologi.Â
Tetapi hal yang besar disini  yaitu peluang yang dihasilkan terutama dalam  kemudahan pekerjaan dapat tercipta semakin luas dan dapat berkontribusi dalam penyusun perekonomian bangsa.
Baca juga : Pengaruh Pendidikan bagi Sekolah Pedalaman terhadap Penerapan Kurikulum K13
Dalam bidang pendidikan hal ini mempengaruhi kurikulum yang ada pada saat ini. Oleh saat ini diperlukannya kurikulum berbasis teknologi juga haraus dicermati.Â
Karena dengan adanya kurikulum yang baik dan jelas menciptakan indikator keberhasilan pendidikan.dan memiliki peranan penting dalam penentuan kualitas sekolah.Â
Perkembangan teknologi turut mempengaruhi pendidikan di Indonesia. Karena perkembangan zaman dari tahun ketahun dari teknologi yang sederhana ke teknologi yang rumit dan semakin kompleks dibutuhkan kurikulum berbasis teknologi.Â
Melaui penambahan teknologi kedalam sistem pembelajaran. Teknologi yang sering digunakan pada saat ini adalah internet sebagai jaringan penghubung mesin-mesin di dunia. Salah satunya sumber pembelajaran adalah internet.
Perkembangan internet mengalami perkembangan di Indonesia yang sangat jelas terasa. Dari internet tersebut dapat menyajikan sumber informasi, media komunikasi, media komunikasi, pertukaran data, media bisnis, media pendidikan.Â
Kebermanfaatan internet dapat dilihat survey yaitu tingginya penggunaan pada usia produktif (19-34 tahun) sebanyak 49,52 % atau sekitar 70,94 juta pengguna di Indonesia pada tahun 2017.
Mudahnya akses internet  tersebut menjadi sorotan pemerintah untuk mempergunakannya semaksimal dalam memanfaatkannya. Misalnya adalah penerapan pada UNBK(Ujian Nasional Berbasis Komputer).
Baca juga :RPP 1 Lembar K13 Revisi 2020 Mapel IPS Kelas 7,8 & 9 Jenjang SMP/MTs
Perubahan dari kurikulum perlu dilakukan mengingat teknologi dan perubahan kondisi manusia semakin berkembang.Â
Harapan dari pendidikan untuk menghasilkan lulusan terdidik yang mampu memikirkan masalah dengan adanya pembaharuan inovasi yang dapat dicontohkan yaitu aplikasi Go-Jek s dapat membuka peluang baru untuk bekerja menjadi pengojek online atau disebut Ojol.Â
Go- Jek didirikan oleh Nadiem Anwar Makarim  yang sekarang menjabat menjadi menteri pendidikan periode 2019-2024. Dalam pandangannya terhadap masalah tukang ojek, ia menemukan kenyataan bahwa hampir sebagian besar tukang ojek menghabiskan waktunya hanya menunggu pelanggan saja dan susah untuk mencari pelanggan.
Gebrakan-gebrakan  inilah yang harusnya mampu diteruskan oleh generasi muda untuk mengikuti jejak beliau. Penerapan kurikulum berbasis teknologi dapat dilaksanakan dengan cara mengajarkan kompetensi dalam mengolah sistem informasi komunikasi pada suatu komputer.Â
Bukan hal mudah, karena dibutuhkan pengajar yang memenuhi kompetensi yang diharapkan agar kualitas lulusan sekolah juga berkualitas. Tetapi pada kenyataanya kurikulum yang diterapkan seringkali berubah, dan kemudian muncul kurikulum terbaru yaitu kurikulum 2013 sebagai ganti KTSP2006.Â
Walaupun dengan kurikulum yang berbeda masih ada indikator penilaian yaitu Ujian Nasional (UN) Â yang dapat digunakan untuk acuan masuk ke dalam jenjang pendidikan.
Jika mengingat tentang Ujian Nasional, pada akhir-akhir ini diperbincangkan kabar tentang UN akan dihapus pada tahun 2020. Dilansir dari Kompas.com Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim melontarkan rencananya akan menghapus Ujian Nasional (UN) setelah tahun 2019.Â
Karena hal tersebut terjadi perdebatan selisih mengenai pengganti UN sebagai pengukur kompetensi siswa yang tepat dan kompetensi guru untuk mendukung keberhasilannya.Â
Hetifah sebagai anggota komisi DPR X dalam Tempo.co menyebutkan "Fokus dan prasyarat kunci keberhasilan itu di guru, oleh sebab itu kita tidak boleh over estimated nih soal kemampuan guru itu. Bukan berarti kita merendahkan akan kemampuan mereka tapi justru kita harus fokus mendorong,".
Baca juga : Dampak Penerapan K13 (Kurtilasi) dalam Pendidikan
Jadi dalam hal tersebut jikalaupun UN akan dihapus tentunya memerlukan rancangan yang dapat diterapkan nantinya sebagai pengganti UN. Selain itu juga kompetensi guru juga lebih turut diperhatikan. Tidak asal mencanangkan dan memberlakukan peraturan yang baru.
Di era yang semakin canggih peran guru tidak boleh tergantikan oleh layar LCD. Karena jika guru yang masih menggunakan cara konvensional dan kurang mahir dalam teknologi, hanya sebatas memberikan tugas dengan buku menumpuk menimbulkan rasa bosan. Â
Menurut Uzer Usman (1992) guru mempunyai tugas pokok yaitu mendidik, mengajar dan melatih. Kompetensi digunakan untuk menilai apakah seorang guru berkualitas atau tidak.Â
Ada empat kompetensi yang harus dimiliki guru, yaitu: (1) kompetensi paedagogik (2) kompetensi kepribadian, (3) kompetensi sosial, dan (4) kompetensi professional. Oleh karena itu diperlukan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran agar perannya tidak tergantikan oleh mesin.
Perubahan kurikulum K13 dibandingkan dari KTSP 2006 lebih menekankan pada adanya peningkatan keseimbangan  soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.Â
Kemudian kompetensi siswa juga diturutkan dikembangkan yaitu tematik terpadu dalam semua mata pelajaran yaitu memiliki tema khusus yang berbeda-beda dalam kesatuan mata pelajaran, mata pelajaran yang juga ditambah dengan prakarya dan kewirausahaan.
Kemudian vokasional yang merupakan gabungan dari teori dan praktek yang diseimbangkan dengan orientasi kesiapan kerja. Hal ini berarti terdapat kejuruan-kejuruan khusus.
Kurikulum 2013 diubah dikarenakan adanya faktor tantangan yang berasal dari dalam atau internal (8 Standar Kompetensi) dan eksternal berupa tantangan globalisasi, kekuatan ekonomi dunia, dan transformasi pendidikan.Â
Tetapi kebingungan terjadi karena kebingungan guru dalam memberi penilaian terhadap siswa, selain itu kompetensi spiritual dan sikap terlalu dipaksakan kepada siswa yang dapat menyebabkan kebingungan guru dalam memberikan ilmu dan menilai kompetensi sikap dan spiritual yang sifatnya subyektif.
Pemanfaatan teknologi informasi diperlukan pada saat ini dikarenakan dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi bagi manajemen pendidikan. Keberhasilan dalam meningkatkannya akan mempengaruhi kelangsungan hidup lembaga.Â
Walaupun sebenarnya juga pemerataaan internet belum merata ke seluruh pelosok daerah Indonesia. Pemerintah sedang menggiatkan sebutan "Tol langit" untuk dibangun ke seluruh negeri.Â
Rudiantara mantan menteri Kominfo periode 2014-2019 menegaskan, pemerintah tidak hanya bergantung pada operator, karena pemerintah juga mempunyai kebijakan keberpihakan yang berikutnya setelah program "Palapa Ring" tersebut yakni fokus membangun dan menyiapkan fasilitas internet untuk sektor pendidikan, kesehatan maupun pemerintahan.Â
Jika pemerataan internet merata dan distribusi teknologi yang semakin komlit di masyarakat. Perlu diberikan tambahan mengenai kurikulum berbasis teknologi untuk perbaikan masa depan di tengah revolusi yang semakin menuntut kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam kurikulum berbasis teknologi dapat mempengaruhi kurikulum dilihat dari dua hal yaitu aplikasi dan teori. Aplikasi teknologi merupakan rencana sistematis yang mencakup media, asistensi komputer, tujuan dan pendekatan pembeljaran, tutorial dan kreasi-kreasi dalam bentuk les hal ini biasanya lebih dikenal dengan sistem pembelajaran praktek.Â
Sedangkan teori yaitu mengevalusi materi kurikulum dan sitem pengajaran yang sifatnya dapat dipelajari dengan tulisan-tulisan dari teori-teori sebagai dasar pembelajaran.
Harapan dari teknologi dalam kurikulum berbasis teknologi adalah sebagai pelengkap dari kurikulum yang sudah ada, karena teknologi dapat memudahkan dalam menyelesaikan pekerjaan di era yang menuntut penguasaaan IPTEK.Â
Apalagi tuntutan kompetensi mengolah dan menghasilkan data diperlukan. Kurikulum ini sebagai alat untuk belajar, akuntabilitas( tanggung jawab), tujuan yang dapat diukur melalui bersumber pada pengalaman terhadap aspek pendidikan. Merupakan perwujudan kurikulum yang unggul dan biasanya menjadi kurikulum di negara maju.
Walau kemungkinan kecil kurikulum berbasis teknologi dapat diterapkan di Indonesia dengan cocok. Tapi bukan berarti keniscayaan kurikulum ini bekembang pada masa yang akan datang di Indonesia.Â
Kurikulum teknologi diterapkan di Jepang yang menjadikan negaranya memiliki kemauan riset yang tidak pernah berkurang dalam penelitian yang dilakukan, hal ini didorong karena adanya kerjasama pemerintah  dan pendanaan dalam riset yang cukup baik.Â
Harapannya juga Indonesia dapat ikut serta dalam memajukan negeri dengan adanya penemuan-penemuan yang cemerlang sehingga dapat diberdayakan nantinya.Â
Tentunya hal ini juga diperlukan tenaga ahli yang cukup, sedangkan di Indonesia masih kekurangan tenaga ahli saat ini. Kurikulum yang semakin berkembang juga harus memperhatikan kesesuaian komponen pelaksana kurikulum dan peningkatan komptensi guru sehingga menghasilkan lulusan yang berkualitas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI