Jika mengingat tentang Ujian Nasional, pada akhir-akhir ini diperbincangkan kabar tentang UN akan dihapus pada tahun 2020. Dilansir dari Kompas.com Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim melontarkan rencananya akan menghapus Ujian Nasional (UN) setelah tahun 2019.Â
Karena hal tersebut terjadi perdebatan selisih mengenai pengganti UN sebagai pengukur kompetensi siswa yang tepat dan kompetensi guru untuk mendukung keberhasilannya.Â
Hetifah sebagai anggota komisi DPR X dalam Tempo.co menyebutkan "Fokus dan prasyarat kunci keberhasilan itu di guru, oleh sebab itu kita tidak boleh over estimated nih soal kemampuan guru itu. Bukan berarti kita merendahkan akan kemampuan mereka tapi justru kita harus fokus mendorong,".
Baca juga : Dampak Penerapan K13 (Kurtilasi) dalam Pendidikan
Jadi dalam hal tersebut jikalaupun UN akan dihapus tentunya memerlukan rancangan yang dapat diterapkan nantinya sebagai pengganti UN. Selain itu juga kompetensi guru juga lebih turut diperhatikan. Tidak asal mencanangkan dan memberlakukan peraturan yang baru.
Di era yang semakin canggih peran guru tidak boleh tergantikan oleh layar LCD. Karena jika guru yang masih menggunakan cara konvensional dan kurang mahir dalam teknologi, hanya sebatas memberikan tugas dengan buku menumpuk menimbulkan rasa bosan. Â
Menurut Uzer Usman (1992) guru mempunyai tugas pokok yaitu mendidik, mengajar dan melatih. Kompetensi digunakan untuk menilai apakah seorang guru berkualitas atau tidak.Â
Ada empat kompetensi yang harus dimiliki guru, yaitu: (1) kompetensi paedagogik (2) kompetensi kepribadian, (3) kompetensi sosial, dan (4) kompetensi professional. Oleh karena itu diperlukan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran agar perannya tidak tergantikan oleh mesin.
Perubahan kurikulum K13 dibandingkan dari KTSP 2006 lebih menekankan pada adanya peningkatan keseimbangan  soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.Â
Kemudian kompetensi siswa juga diturutkan dikembangkan yaitu tematik terpadu dalam semua mata pelajaran yaitu memiliki tema khusus yang berbeda-beda dalam kesatuan mata pelajaran, mata pelajaran yang juga ditambah dengan prakarya dan kewirausahaan.
Kemudian vokasional yang merupakan gabungan dari teori dan praktek yang diseimbangkan dengan orientasi kesiapan kerja. Hal ini berarti terdapat kejuruan-kejuruan khusus.