Mohon tunggu...
Lia Herliana
Lia Herliana Mohon Tunggu... Guru - Guru

Assalamualaikum Saya seorang guru yang mengajar di salah satu sekolah di kabupaten Sarolangun, saya sangat menyukai hal hal yang dapat memotivasi diri untuk berubah ke arah yang lebih baik, membaca adalah salah satu yang saya sukai tapi menonton dan mendengarkan acara yang bersifat memotivasi adalah hal yang lebih saya sukai.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Pemanasan Global dan Upaya Penanggulangannya

31 Desember 2022   11:15 Diperbarui: 31 Desember 2022   11:17 1114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sistem budidaya pertanian dengan menggunakan bahan kimia sintetik yang berupa pupuk dan pestisida bisa menyebabkan kerusakan dan pencemaran pada lingkungan. Karena itulah sistem pertanian organik yang tidak merusak dan mencemari lingkungan harus mulai digalakkan di Indonesia.  Namun, penggunaan bahan organik yang tidak tepat juga bisa berdampak buruk pada lingkungan. Penggunaan pupuk organik berupa kotoran ternak yang belum matang turut berkontribusi dalam terjadinya efek rumah kaca. Hal ini karena kotoran ternak yang belum matang merupakan sumber gas metana yang merupakan salah satu penyebab terjadinya efek rumah kaca. Upaya dengan menggunakan metode ini bisa dilakukan dengan menggunakan pupuk kandang yang telah matang yaitu pupuk kandang yang telah mengalami proses dekomposisi. Pupuk kandang matang umumnya memiliki warna yang lebih gelap daripada pupuk kandang segar dan juga sudah kehilangan bau tidak sedapnya tidak seperti pupuk kandang yang masih segar. Penggunaan pupuk kandang yang benar akan mengurangi gas metana yang dilepas ke atmosfer.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun