Sistem budidaya pertanian dengan menggunakan bahan kimia sintetik yang berupa pupuk dan pestisida bisa menyebabkan kerusakan dan pencemaran pada lingkungan. Karena itulah sistem pertanian organik yang tidak merusak dan mencemari lingkungan harus mulai digalakkan di Indonesia. Â Namun, penggunaan bahan organik yang tidak tepat juga bisa berdampak buruk pada lingkungan. Penggunaan pupuk organik berupa kotoran ternak yang belum matang turut berkontribusi dalam terjadinya efek rumah kaca. Hal ini karena kotoran ternak yang belum matang merupakan sumber gas metana yang merupakan salah satu penyebab terjadinya efek rumah kaca. Upaya dengan menggunakan metode ini bisa dilakukan dengan menggunakan pupuk kandang yang telah matang yaitu pupuk kandang yang telah mengalami proses dekomposisi. Pupuk kandang matang umumnya memiliki warna yang lebih gelap daripada pupuk kandang segar dan juga sudah kehilangan bau tidak sedapnya tidak seperti pupuk kandang yang masih segar. Penggunaan pupuk kandang yang benar akan mengurangi gas metana yang dilepas ke atmosfer.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI