“Byur!! Blubbb blubbb …” suara air terhempas ke pinggiran kolam dan kulihat Fachri terjun bebas masih dengan Celana dan Jaket jeans nya!!!!
“Astaghfirulloh!! … “ mataku terbelalak dan segera kuberlari menghampiri kang Uya,
Sontak semua mata tertuju pada kang Uya dan anak itu, terheran-heran …
“Kang Uya! Kenapa Fachri langsung nyebur bukannya di buka dulu bajunya!!” seruku sedikit gak terima, karena aku tahu dia tidak membawa bekal baju lain selain yang ia pakai.
“aaah biarin, gak apa-apa nanti pas pulang juga pasti kering!” ujarnya datar sambil berlalu.
Cibiran peserta tour dan senyum sinis tatkala melihat kelakuan kang Uya tampak Blo’on saat itu, segera berlalu dan ia menghilang entah kemana selama Fachri dan Bagas asyik bermain di kolam. Tak tega rasanya saat jelang sholat dhuhur segera ku panggil kedua anak itu untuk istirahat dan makan siang, masih juga tak kulihat sosok kang Uya semenjak obrolan terakhir kami.
Dengan lahap mereka makan siang, segera ku buka baju Fachri yang terlanjur basah kuyup. Coba menjemurnya, namun sayang cuaca siang itu tak mau berkompromi matahari enggan muncul malah gerimis sesekali terbawa angin. Celana, baju dan jaket jeans Fachri kucoba peras, namun tetap tak berhasil kering seperti yang diinginkan.
“aaah !! sudahlah Waaa … toh bapaknya juga tidak peduli!” seru Memet salah satu panitia. Rupanya ia turut memerhatikan gerak gerik ku.
“kasihan met, nanti dia pulang pake apa?” seruku
“sekarang dimana kang Uya nya?” tanyaku
“entahlah Wa! “ tambah Memet sambil berlalu.