Mohon tunggu...
Lia Kurniawati
Lia Kurniawati Mohon Tunggu... Dosen - Realistis dan No Drama

Author - Founder Manajemen Emosi & Pikiran (MEP) Dosen Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cerpen: Ups! Basah Kuyup

10 Juli 2015   11:48 Diperbarui: 10 Juli 2015   12:10 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

“renang kemana?” Tanya fachri

“ke garut, mang abi nggak bilang?” tukasku

“ohhh,, abi nggak bilang apa-apa, cuman bilang mau jalan-jalan aja”. Jawab anak itu datar

“ooh yaudah … main sama Bagas ya .. “ pintaku

“Iya ..” lanjut anak itu sembari menganggukkan kepala seraya menggeserkan tempat duduknya menghampiri Bagas, Tak lama kemudian kedua anak itu terlihat akrab satu sama lain. Fachri memang anak asuhku ketika ia Taman kanak-kanak dan sekarang ia sudah masuk sekolah dasar, terpaut satu tahun dengan Bagas hingga aku sudah tak asing lagi dengannya begitupun dengan Bagas yang sesekali ku ajak ke sekolah.

***

Perjalanan Bandung – Garut tak membutuhkan waktu lama karena bis berangkat tepat pukul enam pagi, hingga pukul sembilanpun bis pariwisata itu sudah terparkir di area Puncak Darajat Pass. Terbersit oleh ku entah perjalanan nanti pulang selancar ini,  karena bertepatan dengan malam tahun baru, ketua panitia menjadwalkan pukul 4 sore selepas sholat ashar kami sudah harus kembali.

Semburat rasa senang dan sumringah terpancar di setiap peserta tour setibanya di tempat itu, meskipun cuaca mendung diiringi sesekali gerimis kecil terhembus angin. Kami segera berbaris memasuki area kolam, perhatianku tertuju pada kedua anak itu Fachri dan Bagas. Bagas selalu berada tak jauh namun Fachri, jarak kami agak  berjauhan hingga saat berkumpul di rest area aku tak sempat memerhatikannya, namun sekilas aku melihat masih bersama abi nya.

“Ya sudahlah aku tak perlu mengkhawatirkannya” pikirku, lanjut mengganti baju Bagas dengan baju renang yang telah di siapkan dari rumah.

Sesaat setelah mengganti baju Bagas, selintas terlihat fahri berdiri di tepi kolam dengan Kang Uya, membuatku merasa lega karena Bagas tahu dimana ia harus menghampiri Fachri.

“Gas, jangan lupa ajak Fachri tu ada di pinggir kolam…” pintaku pada Bagas seraya menunjuk posisi Fachri, Tiba-tiba ..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun