Suara lembut penyanyi tanpa ekspresi di atas panggung mengalun merdu dihiasi lampu remang dan segelas minuman bersoda, menyenangkan.
Makna-makna dalam aksara
Makna mana yang kita bela
Berlabuh lelahku
Di kelambu jiwamu
Selalu seperti ini, malam minggu sunyi sepi di sudut kafe aku terpaku sendiri menikmati weekend yang selalu sama setiap week-nya. Entah kenapa kafe ini selalu menyuguhkan band indie yang menyanyikan lagu yang sama disetiap manggungnya. Meskipun sudah ratusan kali mendengar lagu berjudul “Bahas Bahasa” karya band Bara Suara itu, aku tetap menyukainya, dengan permainan kata dan makna yang sangat dalam. “Lidah kian berlari tanpa henti tanpa disadari tak ada arti bahasamu bahas bahasanya lihat kau bicara dengan siapa..”Ah sudahlah, ternyata suaraku tidak sebagus vokalis membosankan itu.
Terkadang aku berpikir, untuk apa lirik lagu dibuat serumit itu? Bukankah lagu dibuat untuk menghibur pendengar? Bukan untuk berpikir keras mencerna kata demi kata disetiap baitnya. Tapi itulah seni, karya yang tidak pernah berkhianat pada tuannya.
…
“Alin! Alinn! Alineaaa.. Bangun!.” Teriakan ibu dari balik pintu kamar berhasil membangunkanku. “Cepet bangun udah siang, makanya jangan keluyuran malem-malem.. jangan naaajdhacfhiajfsboihaifiaiofh…” tiba-tiba suara ibu tersamarkan, “Hmmm ibu ngomong apaan sih? ngantuk banget nih.” Jawabku malas. Seketika itu aku menoleh ke sebuah benda yang selama ini aku benci, Jam. Arah jarumnya menunjukan pukul tujuh. What?!!! SH*T !!! dengan refleksnya aku mengumpat kasar di depan ibu.
Aku segera bangkit dan bergegas ke kamar mandi tanpa memperdulikan ibu yang sejak tadi marah-marah. Sudah biasa, pikirku. “Alinea! Kamu tuh perempuan tidak boleh berkata kasar seperti itu!.” Kemarahan Ibu berlanjut.
…