Mohon tunggu...
Trisno Utomo
Trisno Utomo Mohon Tunggu... Pensiun PNS -

Insan merdeka

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tidak Bisa Menikah di Usia Ideal, Mempelai Perempuan Perlu Dibantu Raih Masa Depannya

24 Agustus 2016   05:27 Diperbarui: 24 Agustus 2016   07:35 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Upayakan kesetaraan jender. Sumber gambar: samsaranews.com

Termasuk merupakan hambatan bagi perempuan yang menikah dini terhadap akses pendidikan adalah adanya peraturan sekolah yang melarang bagi anak yang telah menikah dan hamil untuk sekolah atau mengikuti ujian nasional.

Alternatif yang paling mudah adalah melalui program pendidikan kesetaraan, yang meliputi program Paket A setara SD, Paket B setara SMP, dan Paket C setara SMA. Atau mengikuti pendidikan/pelatihan keterampilan yang nantinya diperoleh keterampilan dapat digunakan untuk membuka usaha guna menambah pendapatan keluarga.

Dalam hal ini, orang-orang terdekat terutama suami dan keluarganya harus memberikan ijin atau bahkan mendorong sehingga memungkinkan pendidikan isterinya dapat bertambah atau dilanjutkan.

Status Sosial

Ketidaksetaraan jender merupakan konsekuensi dalam pernikahan dini. Terlebih lagi dalam kondisi perempuan mengalami subordinasi dalam keluarga, dimana peran yang dilakukan oleh perempuan dianggap lebih rendah dari laki-laki. Mempelai anak perempuan memiliki kapasitas yang terbatas untuk menyuarakan pendapat, menegosiasikan keinginan berhubungan seksual, memakai alat kontrasepsi, dan mengandung anak.

Upayakan kesetaraan jender. Sumber gambar: samsaranews.com
Upayakan kesetaraan jender. Sumber gambar: samsaranews.com
Usia muda juga secara psikologis belum siap untuk bertanggungjawab dan berperan sebagai istri, partner seks, ibu, sehingga jelas bahwa pernikahan dini menyebabkan dampak buruk terhadap kesejahteraan psikologis serta perkembangan kepribadian mereka. Selain itu, pernikahan dengan pasangan terpaut jauh usianya meningkatkan risiko keluarga menjadi tidak lengkap akibat perceraian, atau menjanda karena pasangan meninggal dunia.

Orang-orang terdekat, keluarga, dan masyarakat sekitar perlu membantu agar kondisi tersebut tidak terjadi pada mempelai perempuan yang menikah dini. Apabila kondisi sosial yang tidak diinginkan ini dapat dilewati, pernikahannya benar-benar dapat menjadi solusi alternatif untuk mengatasi kenakalan remaja, dan membantu pertumbuhan emosi dan mental untuk mencapai kematangan.

Kesehatan Reproduksi

Pada usia dini, secara biologis alat-alat reproduksi masih dalam proses menuju kematangan, sehingga belum siap untuk melakukan hubungan seks dengan lawan jenisnya, apalagi jika sampai hamil dan kemudian melahirkan.

Jaga kesehatan reproduksi. Sumber gambar: jogja.tribunnews.com
Jaga kesehatan reproduksi. Sumber gambar: jogja.tribunnews.com
Mudanya usia saat melakukan hubungan seksual pertamakali juga meningkatkan risiko penyakit menular seksual dan penularan infeksi HIV. Rendahnya pendidikan menyebabkan mereka seringkali tidak memahami dasar kesehatan reproduksi, termasuk risiko terkena infeksi HIV. Infeksi HIV terbesar didapatkan sebagai penularan langsung dari partner seks yang telah terinfeksi sebelumnya.

Oleh karena itu, perempuan yang terlanjur menikah dini perlu ditingkatkan pengetahuannya tentang kesehatan reproduksi dan pencegahan HIV/AIDs. Disini peran orang tua, orang yang berpengaruh, sampai kepada instansi/aparat pemerintah seperti BKKBN dengan PLKB-nya serta Dinas Kesehatan dengan para bidannya, dapat berperan aktif untuk membantu atau memberikan sosialisasi. Jangan dilupakan juga agar mereka dapat menjadi peserta BPJS Kesehatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun