Aku dan Maman saling bertatapan dan mantuk-mantuk mengiyakan apa yang Picoes maksud. Mereka tahu bahwa Picoes ini memang cerdas sejak mahasiswa dan sekarang menjadi seorang pemikir seperti filosof.
"Kamu tuh salah pilih fakultas, harusnya milih jurusan filsafat, Coes." Kata Maman.
"Intinenya kan mau jadi apa saja, asal dapat bermanfaat bagi orang dan mahluk Gusti Allah lainya, ngono to Coes?"
"Yoh, itulah makna hidup bagiku cah," kata Picoes menutup perbincangan santai penuh makna ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H