Mohon tunggu...
Lukman Hakim
Lukman Hakim Mohon Tunggu... Lainnya - ASN di KLHK

Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Parman (2)

8 Januari 2022   20:38 Diperbarui: 11 Januari 2022   20:24 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari perbincangan, saran dari Mas Yani dan Haris adalah pilihan terbaik. Karena besok hari pertama pendaftaran SMAN se Jogja, Mas Ermanu menugaskan Mas Erfi untuk mengantarku ke SMAN IV dan VII. "Sesuk aku mangkat kuliah jam 10, dadi Vespa ne iso dingo ngeterno Parman," kata Mas Ermanu kepada Mas Erfi.

"Ya Mas," jawab Mas Erfi.

Kemudian aku diantar Mas Erfi untuk minta izin aku kepada bapak kos untuk tinggal sampe aku diterima di SMA. Aku tinggal sementara di kamar yang sudah dihuni oleh Mas Erfi dan Mas Yani. Alhamdulillah ada 2 kasur, jika dijejerkan bisa muat untuk 3 orang. Alangkah mulianya keluarga Mas Ermanu. Doaku ke Allah agar memberi pahala pada mereka bertiga atas pertolongan ini.

Dari cerita perjalanan hidup, aku tersadar bahwa pertolongan Allah didelegasikan kepada orang tua dan orang-orang baik yang iklas membantu pada setiap tujuan kecil-kecil sepanjang hidup ini. Termasuk ketika kita meninggal dunia di akhir hayat.  Pertolongan orang baik-baik mulai dari mengkafani sampe mengantar ke liang lahat masih kita butuhkan sebagai makhluk sosial.

Malam pertama di Jogja buatku sangatlah berkesan. Suasana saat minta izin ke pak kos penuh dengan kekeluargaan. Rumah pak kos terpisah sekitar 10 meter berupa bangunan joglo. Acara TV waktu itu Pangkur Jengleng, merupakan acara lokal TVRI Jogja dan favorit pak dan ibu kos. Setelah itu lanjut nonton Dunia dalam Berita dan kamipun pamit untuk beristirahat.

Setelah sampai di kos, rupanya ada yang menyetel radio dengan acara wayang kulit. Ini  juga suasana khas Jogja yang tidak pernah aku temui di kampung. "Sopo sing nyetel wayang mas?" Tanyaku pada Mas Erfi penasaran.

"Oh, itu mbah Mo tetangga sebelah. Dia tidurnya di tempat sholat sambil ndengerin radio, terutama wayang kulit," jawabnya.

"Wis turu sek Man, sesuk isuk kita harus ke SMAN IV dan lanjut ke SMAN VII."

"Njih mas."

Pagi hari setelah sarapan, aku sudah siap membawa berkas-berkas pendaftaran di dua SMAN. Aku mbonceng Mas Erfi mengendarai Vespa milik Mas Ermanu. Tujuan pertama ke SMAN IV yang terletak di Jalan Magelang. Kami melewati SMAN I setelah melewati prapatan Wirobrajan.

"Itu SMAN Teladan," tudin Mas Erfi pada bangunan sekolah yang relatif megah dibandingan SMA di kampung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun