Mohon tunggu...
ENDANG LESTARI
ENDANG LESTARI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas Sultan Agung Semarang

Allah Dulu, Allah Lagi, dan Allah Terus...!!!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Stop Kekerasan Pada Anak

19 September 2021   04:15 Diperbarui: 19 September 2021   08:18 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Atau karena keadaan ekonomi yang membuat mereka frustasi serta mengalami tekanan batin yang berujung pada penyiksaan terhadap anak di bawah umur bahkan berujung pada kematian.

Ditinjau dari ayat di atas sebagaimana yang dijelaskan adanya perintah untuk memelihara diri serta keluarga dari api neraka. Api neraka di sini dimaksudkan sebagai akibat yang didapat dari perbuatan-perbuatan yang tidak sesuai dengan syariat islam maupun norma-norma yang terdapat dalam masyarakat. 

Dampak kekerasan terhadap anak yang bisa terlihat adalah:

Risiko luka fisik bagi mereka yang mengalaminya. 

Kekerasan fisik ini meliputi memar, luka terbuka, patah tulang, terkilir, kelelahan kronis, nafas pendek, gemetar tanpa sadar, ketegangan otot, dan lain sebagainya.

Trauma Emosional dan Psikologi

Anak yang tinggal dalam kondisi mengalami kekerasan dalam rumah tangga umumnya akan mengalami trauma emosi dan psikologi sebagai dampak dari perasaan takut dan tensi yang tinggi selama berada di rumah.

Depresi

anak yang pernah tinggal dalam praktik kekerasan dalam rumah tangga memiliki risiko yang besar mengulangi siklus hubungan dengan kekerasan yang sama seperti apa yang ia pernah alami.

Perilaku yang Tidak Wajar

Anak yang mengalami kekerasan dalam rumah juga memiliki risiko untuk tumbuh dengan perilaku yang tidak wajar yang ia lampiaskan karena perilaku yang tidak sepatutnya ia dapatkan di dalam rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun