Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Perawat Indonesia, Pejuang Kemanusiaan Garda Depan yang (Telah Lama) Terabaikan

19 Maret 2020   19:30 Diperbarui: 20 Maret 2020   09:20 3263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama para dokter, perawat kini jadi garda terdepan dalam penangganan pandemi Covid-19| Sumber: Gani Kurniawan/Tribun Jabar

Namun, dari obrolan dengan para perawat, mereka hanya mendapatkan uang jasa separuhnya, yaitu Rp 300.000 per hari. Begitu juga untuk layanan 12 jam yang bertarif Rp 200.000, separuhnya adalah untuk menjadi hak yayasan. 

Para perawat inipun bekerja tanpa kontrak dengan kami. Kontrak demi-formal dilakukan oleh Yayasan dan pengguna.

Suster Yana (bukan nama sebenarnya) yang berasal dari suatu kota di Indonesia Timur yang pernah pula merawat ibu saya selama sehari mengisahkan hal yang cukup menakutkan. 

Sehari sebelum merawat ibu saya, ia menyebutkan baru saja melarikan dari penampungan calon pekerja yang ia sebut sebagai sebuah PT, sebuah perusahaan yang mengurus calon pekerja ke Malaysia. 

Selama seminggu ia bersama beberapa perawat disekap dan tidak diizinkan keluar dari penampungan. Ia baru bisa keluar penampungan setelah melarikan diri dengan berpura-pura sakit perut. 

Ketika ia bekerja membantu kami pun, ia berterus terang soal perlunya ia makan dan rasa lapar yang ada karena seminggu tidak cukup makan di penampungan. Memang, ia sangat kurus dan pucat untuk ukuran seorang perawat. 

Lalu, siapa perawat itu? 

Mengacu pada UU no 38 tahun 2014 tentang Keperawatan, definisi dari keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan kepada individu, keluarga, kelompok individu, kelompok, atau masyarakat dalam keadaan sakit maupun sehat. 

Selanjutnya, perawat dibagi menjadi perawat vokasi yang minimal lulusan D3 keperawatan dan perawat spesialis yang miimal lulusan S1 keperawatan.

Pendidikan keperawatan mengacu pada undang undang Keperawatan, sementara pelatihan bagi perawat sendiri ditetapkan oleh PPNI yang meliputi pelatihan vokasional, pendidikan akademis keperawatan, pendidikan professional, pendidikan pelatihan keperawatan spesialis.

Dalam hal tugas, terdapat pemisahan yang jelas antara peran dokter dan perawat. Perawat tidak bisa melakukan pengobatan dan layanan jasa yang merupakan tugas dokter. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun