Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Peningkatan UMR 2020: dari Potensi Relokasi Industri, Wilayah Kumuh Baru sampai Dampak Gender

12 November 2019   04:15 Diperbarui: 5 November 2020   14:51 2110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi buruh perempuan (Foto :Shutterstock.com)

Selain disebabkan oleh sepinya pasar Eropa untuk menerima produk mebel Jepara, di Jepara juga terjadi relokasi industri dari wilayah Jakarta, Bekasi, dan Cikarang karena UMR di Kabupaten Jepara adalah salah satu yang terendah di Indonesia.

Kala studi dilakukan, wawancara dengan Dinas Industri dan Perdagangan Kabupaten Jepara menyebutkan bahwa pada 2016 saja terdapat lebih dari 200 proposal penanaman modal asing untuk industri industri sepatu, peralatan listrik dan yang memasuki wilayah Jepara.

Dampak Gender dari Peningkatan UMR

Studi tentang kenaikan UMR di Polandia menunjukkan bahwa adanya penetapan kenaikan UMR antar tahun 2006 – 2010 menyebabkan kesenjangan upah berdasar gender menurun. 

Namun, dampak peningkatan UMR pada kesenjangan gender di antara kelompok usia di atas 40 an dan di antara kelompok professional kurang signifikan.

Sementara itu, salah seorang narasumber perempuan dari studi yang saya lakukan di Jepara mengatakan bahwa ia yang dulu bekerja di sebuah perusahaan mebel di Bulungan Jepara sebagai tenaga amplas dan pengendali mutu 'Quality cotrol' amplas memutuskan untuk pindah ke perusahaan garmen. Pertimbangan atas gaji yang lebih tetap dan relatif lebih tinggi adalah mengemuka. 

Namun, responden perempuan juga melaporkan kurang fleksibelnya aturan bekerja di perusahaan garmen. Jam kerja yang mengharuskannya berada di pabrik sejak jam 07.00 dampai 17.00 sore. 

Peraturan perusahaan garmen lebih ketat dan disiplin dibanding perusahaan mebel. Ini membuat ia tak lagi bisa melakukan kegiatan sosial seperti menengok keluarga sakit atau membantu tetangga yang akan melakukan 'hajatan' atau akan 'punya kerja'.

Beberapa nara sumber melaporkan bahwa perusahaan garmen tempat ia bekerja mempekerjakan ribuan perempuan, yang ia duga hijah secara besar besaran dari perusahaan mebel ukir karena pertimbangan yang sama. Memang, iklan pencari pekerja industri sepatu dan garmen di wilayah ini terus muncul.

Migrasi pekerja dari industri furnitur ke sektor baru di Jepara tersebut tentu juga mengancam hilangnya sektor industri furniture, berikut keahlian para artisan atau pengrajin. Artinya, ada persoalan yang mengancam aspek 'heritage' di Jepara.

Beberapa responden yang berasal dari industri mebel, baik perempuan dan laki laki, mengusulkan perlunya advokasi kepada Bupati, BKPM, GUbernur dan DPR atau bahkan presiden terkait kebijakan PMA yang kurang dirasakan tepat dan hanya memikirkan penyerapan tenaga kerja secara cepat saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun