Di bulan Agustus 2019, McDonald Jepang juga sempat dianggap melanggar etika. Ini terjadi ketika mereka mengeluarkan edisi gelas transparan. Gelas plastik transparan untuk minuman musim panas McFizz.
Sebenarnya, desain itu sangat disukai oleh orang Jepang karena lucu. Namun, ketika pengguna gelas menggeser geser posisi, gambar akan menunjukkan asosiasi seksual yang membawa masalah. Produk dianggap tak lolos sensor usia minimal 13 tahun. Padahal anak anak suka produk McD.Â
Pasalnya, gambar yang ada di gelas menunjukkan gambar atas kemungkinan hubungan seksual anak perempuan dan laki laki. Terlebih dalam gambar itu, tampak bahwa anak perempuan menjadi obyek seksual dari si anak laki laki.
Gelas McD edisi itu membuat geger. Saya sempat menyusun draf tulisan di bulan Agustus 2019, namun entah mengapa saya akhirnya tidak menayangkan di Kompasiana.
Para tim kreatif sih mengatakan karya gambar di gelas itu cerdas. Mereka menyalahkan perspektif dan imajinasi yang melihat. Duh, susah ya?!.
Etika Produk dan Iklan di Dunia
Kasus seperti yang dialami McD tentu bukan pertama kali. Terdapat isu etika di banyak produk dunia. Isu itu bisa muncul dari aspek produk itu sendiri atau pada media pemasarannya.
Di banyak negara, persoalan etika produk dan pemasarannya telah ada yang mengatur. Di Amerika dan negara maju, misalnya etika produk dan pemasaran adalah bagian dari yang diatur oleh etika yang dibuat oleh the International Chambers of Commerce (ICC) atau kamar dagang internasional. Apakah KADIN lakukan ini di Indonesia? Saya rasa belum.Â
Secara khusus, Amerika memiliki aturan pada iklan yang didorong oleh the Federal Trade Commission (FTC). Di Amerika iklan yang ditujukan untuk orang Amerika Latin dan orang Indian Amerika serta orang kulit berwarna laindengan propaganda kecantikan yang menganggap kulit putih adalah tujuan perempuan dianggap rasis.
Ini dianggap penting karena iklan dan pemasaran masih dianggap motor dari ekonomi kapitalis dan juga industri terbesar di dunia. Pasar iklan global sendiri bernilai $ 495 milliar di tahun 2013, sementara US $ 152 miliar di antaranya adalah untuk Amerika Serikat.
Di tahun 2018 angka belanja iklan itu adalah $628, 63 miliar (marketer.com).
Memang, dengan persaingan yang makin ketat, pembuat iklan sering mengambil risiko yang kadang kadang membuat kaget publik. Mereka hendak memecahkan kebisuan dan juga melakukan terobosan. Ini semua utuk menarik publik.