Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Apakah Kita Terlalu Bodoh untuk Punya Media yang Mendorong Demokrasi?

4 Oktober 2019   09:08 Diperbarui: 5 Oktober 2019   06:32 997
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Media dan Demokrasi (Sumber : sowetanlive.com)

Beberapa negara menggunakan komputasi propaganda untuk memengaruhi operasional dan kebijakan luar negeri. Ini terjadi di Cina, India, Iran, Pakistan, Rusia, Arab Saudi, dan Venezuela dengan menggunakan platform untuk memengaruhi masyarakat global;

Cina adalah satu dari beberapa negara utama yang mengalami era disinformasi. Sampai dengan demonstrasi besar-besaran di Hongkong, penggunaan propaganda menggunakan platform Weibo, WeChat, dan QQ. Cina juga menggunakan FB, Twitter dan You Tube dan ini dianggap mengancam demokrasi;

Dari semuanya, FB adalah medsos pilihan untuk memanipulasi berita. Di 56 negara, termasuk Indonesia, ditemukan propaganda menggunakan FB adalah yang terbesar.

Dalam hal penggunaan siber, Indonesia termasuk negara yang menggunakan ketrampilan tingkat "rendah" yang menggunakan manusia dan robot saja dalam propaganda. Sementara terdapat beberapa negara lain yang menggunakan bukan hanya manusia dan robot tetapi juga metode yang lebih canggih. 

Sementara kita mengkritik media yang makin lemah untuk mendorong demokrasi, masyarakat sipil yang terlena juga makin tidak peduli dengan substansi dan konten media. Ini tentu tantangan tersendiri. 

Apakah memang kita terlalu bodoh untuk jadi masyarakat sipil yang punya media yang mendorong demokrasi?

Pustaka : Satu, Dua, Tiga, Empat, Lima, Enam, Tujuh, Delapan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun