Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Seni Trotoar Cikini Tergilas Revitalisasi

25 Juli 2019   15:02 Diperbarui: 26 Juli 2019   06:07 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni Trotoar Cikini (Dokumentasi Pribadi)

Masalah terbesarnya adalah pada perencanaan dan penjadwalannya yang membuat banyak aktivitas masyarakat berubah atau bahkan terhenti. Yang jelas, revitalisasi ini akan membuat kegiatan berjalan kaki di seputaran Cikini jadi sulit dilakukan selama hampir 7 bulan lamanya. Ini belum dihitung dari terganggunya penjual makanan yang ada di sepanjang jalan itu.

Trotoar Baru Cikini (Dokumentasi Pribadi)
Trotoar Baru Cikini (Dokumentasi Pribadi)
Saat ini terdapat banyak lubang lebar dan ditutup di sepanjang trotoar di CIkini. Ini membuat kita terpaksa mengendarai ojek motor maupun kendaraan untuk menempuh jalan yang hanya berjarak sekitar 800 meter, yang biasanya kita lakukan dengan jalan kaki.

Tentu seni trotoar itu akan dirindukan. Apalagi bila Pemda tak mampu mengembalikan nilai seni yang telah ada. 

Cikini di Gondangdia.

Boleh tak boleh dibawa saja. 

Pustaka: 1) Breakfast at bakoel koffie cikini; 2) CIkini; 3) Cikini macet; 4) Revitalisasi Trotoar Cikini Selesai Desember 2019; 5) Street People; 6) Kota Pejalan Kaki Produktif

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun