Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Seni Trotoar Cikini Tergilas Revitalisasi

25 Juli 2019   15:02 Diperbarui: 26 Juli 2019   06:07 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Trotoar Baru Cikini (Dokumentasi Pribadi)

Melukis Mural Trotoar Cikinindi tahun 2015 (tempo.co)
Melukis Mural Trotoar Cikinindi tahun 2015 (tempo.co)
Dulu saya beberapa kali memotret atau sekedar berjalan di atas trotoar itu. Seni ini menjadikan Cikini makin spesial. Beberapa kawan dan bahkan besan saya mengatakan "Unik ya. Rasanya seperti tidak berada di Jakarta. Sebagian negara Eropa ada yang begini". Ini karena kruniksnnya. 

Seni Trotoar atas kerjasama mahasiswa IKJ dan masyarakat Korsel 2015 (tempo.co)
Seni Trotoar atas kerjasama mahasiswa IKJ dan masyarakat Korsel 2015 (tempo.co)
Wilayah Cikini memang indah dan mengandung sejarah. 

Sebagai obyek wisata Jakarta, kita tidak hanya mempunyai Taman Ismail Marzuki tetapi beberapa hal lain. Setiap sore, kita akan menyaksikan tontonan Ondel Ondel yang melewati Jalan Cikini. Juga setiap pagi kita akan menemukan arti jadul Tan Ek Tjoan yang terkenal dengan roti gambangnya atau sering disebut ganjel rel. 

Bubur Cikini atau Burcik juga legendaris. Di sini juga terdapat sekolah Perguruan Cikini atau Percik yaitu sekolah anak anak orang kaya zaman dulu.

Warung yang ada di sepanjang Jalan Cikini juga adalah bangunan kuno yang dibuat sekitar tahun 1940-1950an. Bakoel Koffie adalah kafe modern pertama di Jakarta. 

Adanya seni trotoar yang dibangun pada 2015 tentu menjadikannya lebih berseni dan indah. 

Beberapa kota dunia seperti Arnhem juga merawat seni trotoar dengan baik. Mengapa kita malah merusaknya? 

Saat ini seni trotoar Cikini rusak. Trotoar telah berganti dengan batu batu bergeronjalan karena dibongkar. Area yang ada di depan Bakoel Koffie belum rampung, sementara area seberangnya yang berdekatan dengan Menteng Huise dibangun dengan tidak istimewa. Sangat berbeda dengan desain mural yang telah dibuat pada 2015.

Trotoar Cikini Saat Ini. Pola yang sama akanngantikan seni trotoar yang ada di depan Bakoel Koffie (Tribunjakarta.co)
Trotoar Cikini Saat Ini. Pola yang sama akanngantikan seni trotoar yang ada di depan Bakoel Koffie (Tribunjakarta.co)
Rupanya revitalisasi trotoar dilakukan bukan hanya di area Cikini, Kramat dan Salemba tetapi juga di area Kemang. 

Pembangunan trotoar Cikini sendiri didanai dari APBD sebanyak Rp 55 miliar. Sebagai warga DKI tentu hal seperti ini membuat mata saya terbelalak.

Sebetulnya, revitalisasi ini baik, apalagi dinding di beberapa wilayah Cikini dan Kali Pasir telah menjadi mural. Ini akan membuat Cikini lebih berseni. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun