Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Lansia Itu Orang Tua dan Nenek Kita, Lansia Itu Warga Negara

19 Juni 2019   07:33 Diperbarui: 20 Juni 2019   08:46 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyakit kronis seperti tensi tinggi, stroke, kanker, diabetes, disamping persoalan obesitas yang disebabkan oleh gaya hidup dialami banyak lansia. Ini konsisten dengan situasi umum. 

Di pengungsian penyintas gempa di Lombok Timur, dari 87 lansia laki laki dan 228 lansia perempuan yang kami fasilitasi, lebih dari separuhnya memiliki tekanan darah tinggi, antara 140 sd 240. Mereka juga tidak merawat kesehatan degeneratifnya secara teratur. Terdapat cukup banyak kasus stroke yang meninggalkan isu disabilitas, sakit punggung, sakit kulit, penyakit persendian, dan juga penyakit menular seksual.

Kesehatan kognitif yang melibatkan persoalan kemampuan berpikir, belajar dan mengingat juga persoalan. Penyakit yang paling umum diiderita adalah dementia atau kepikunan. 

Sekitar 47,5 juta penduduk lansia di dunia dilaporkan mengalami dementia. Bentuk dementia yang paling dikenal adalah 'alzheimer'. Diprediksi jumlah tersebut akan berlipat tiga pada 2050. Sayangnya, keluarga pasien dementia membuat guyonan atas kepikunan lansia. Padahal, lansia yang mengalami dementia sangatlah tersiksa. Mereka bingung pada apa yang terjadi. 

Kesehatan mental. Karena penyakit ini sering tidak dikenal, maka kasus bunuh diri di antara lansia cukup tinggi. Di Amerika, misalnya, dari semua kasus bunuh diri, 18% nya adalah kasus yang dialami lansia. 

Di wilayah Dili, saya menemukan seorang lansia dengan persoalan kesehatan mental yang tidur di emper sebuah pagar tipis yang seukuran sebuah batu bata saja.

Kecelakaan fisik merupakan persoalan yang rumit. Terdapat data bahwa setiap 15 detik, seorang lansia jatuh dan masuk ke ruang UGD di Amerika. Selanjutnya, setiap setengah jam dicatat terdapat lansia yang meninggal karena terjatuh. 

Menjadi lansia memang menyebabkan perubahan bentuk dan struktur tulang. Kasus mengecilnya tulang tulang serta mengeropos menyebabkan tulang lansia mudah patah atau cedera bila jatuh atau terantuk. 

Namun, jatuh bisa dicegah bila lansia mengikuti dan turut mempelajari apa saja yang bisa menyebabkan jatuh. Juga modifikasi penataan dan perlengkapan rumah, termasuk kamar mandi dapat membantu. Juga, perlu waspada bahwa terjatuh bisa merupakan akibat dari penyakit lainnya.

Disabilitas. Selain akibat kecelakaan fisik, kasus disabilitas dialami banyak lansia, khususnya karena persoalan 'stroke' dan kecelakaan fisik. Ketika salah satu lansia mengalami disabilitas, ia segera memiliki ketergantungn yang tinggi pada lingkungannya. 

Sayangnya, fasilitasi rumah tangga dan publik belum dirancang dan dibangun untuk mereka yang punya disabilitas. Pada akhirnya, disabilitas membuat anggota masyarakat tidak bisa mengakses banyak fasilitas hidup dan sosial yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun