Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kekalahan Napoleon dan Jejak Sejarah Lapangan Banteng

19 Januari 2019   08:46 Diperbarui: 19 Januari 2019   15:38 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembebasan yang Memerdekakan (Foto : Dokumentasi Pribadi)

Pangeran Orange dari Belanda sering dianggap sebagai pangeranyang bodoh dan arogan. Pasukan Belanda Belgia juga sering disebut sejarawan Inggris sebagai tidak kompeten. Sebaliknya, sejarawan Belanda mencatat justru pasukan Belanda yang beberapa kali mampu menekan pasukan Perancis di wilayah Belanda Belgia ini. Ini masuk akal. Buku tulisan Baker Smith Veronica "Wellington's Hidden Heroes : the Duth and the Belgian at Waterloo" mengungkap hal ini. 

Buku Maurice Collis "Raffles the Definitive Biography" menyampaikan bahwa Raffles ketika menjabat sebagai Gubernur Jawa pernah bertemu Napoleon di St Helena.  Dalam buku itu digambarkan bahwa Napoleon adalah orang yang sangat arogan di mata Raffles. Napoleon menanyakan tentang Jawa dan pemerintahan Belanda di Jawa kepada Raffles.

Pada saat masih diberi nama "Waterlooplein", lapangan itu dikenal sebagai Lapangan Singa. Lapangan Banteng sendiri dicatat menjadi saksi kolonisasi Belanda, pendudukan Jepang, serta berbagai demo yang dilakukan di akhir masa Orde Baru. 

Waterloopleins (Foto :Wikiwand.com)
Waterloopleins (Foto :Wikiwand.com)
Kompas edisi Juni 2018 "Napak Tilas lapangan Banteng", tulisan Stanley Ravel menceritakan bahwa buku "Robinhood Betawi: Kisah Betawi Tempo Doeloe" garapan Alwi Shahab mencatat bahwa Lapangan Banteng dulunya kerap dijadikan area latihan militer pada masa Gubernur VOC Herman William Daendels. 

Daendels membangun area tersebut menjadi pusat pertahanan militer di Jawa. Saat Daendels menjabat, ia memang mendapat tugas untuk membangun area tersebut sebagai pusat pertahanan militer di tanah Jawa.

Masa Daendels menjadi tempat latihan perang (Foto : dokumentasi Republika)
Masa Daendels menjadi tempat latihan perang (Foto : dokumentasi Republika)
Lapangan Banteng mengalami renovasi dan pembangunan taman. Peresmian pembangunan itu dilakukan oleh Gubernur Anies Baswedan pada Juli 2018. Yang menarik, media memberitakan adanya beberapa 'banner' yang menunjukkan apresiasi pada Ahok selaku gubernur sebelumnya yang membangun taman di sekitar Lapangan Banteng.

Wajah Patung Pembebasan Irian Barat difoto dengan 'drone' oleh Ryu Rudi, Juni 2018 (Foto Ryu Rudi, Instagram)
Wajah Patung Pembebasan Irian Barat difoto dengan 'drone' oleh Ryu Rudi, Juni 2018 (Foto Ryu Rudi, Instagram)
Saya iri melihat foto foto wajah Patung Pembebasan Irian Barat yang diambil oleh kawan kawan fotografer dengan bantuan 'drone'. Foto yang diambil Ryu Rudi menangkap jelas wajah patung kita. Tonjolan pada wajah patung nampak kuat. Menarik sekali. 

Foto foto itu saya ambil pada 2013. Mungkin sekarang tamannya lebih indah, setelah dipugar. Saya merasa perlu kembali berjalan jalan di sekitar Lapangan Banteng suatu saat. Saya mungkin tetap gunakan HP saja. Tidak berat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun