Pangeran Orange dari Belanda sering dianggap sebagai pangeranyang bodoh dan arogan. Pasukan Belanda Belgia juga sering disebut sejarawan Inggris sebagai tidak kompeten. Sebaliknya, sejarawan Belanda mencatat justru pasukan Belanda yang beberapa kali mampu menekan pasukan Perancis di wilayah Belanda Belgia ini. Ini masuk akal. Buku tulisan Baker Smith Veronica "Wellington's Hidden Heroes : the Duth and the Belgian at Waterloo" mengungkap hal ini.Â
Buku Maurice Collis "Raffles the Definitive Biography" menyampaikan bahwa Raffles ketika menjabat sebagai Gubernur Jawa pernah bertemu Napoleon di St Helena. Â Dalam buku itu digambarkan bahwa Napoleon adalah orang yang sangat arogan di mata Raffles. Napoleon menanyakan tentang Jawa dan pemerintahan Belanda di Jawa kepada Raffles.
Pada saat masih diberi nama "Waterlooplein", lapangan itu dikenal sebagai Lapangan Singa. Lapangan Banteng sendiri dicatat menjadi saksi kolonisasi Belanda, pendudukan Jepang, serta berbagai demo yang dilakukan di akhir masa Orde Baru.Â
Daendels membangun area tersebut menjadi pusat pertahanan militer di Jawa. Saat Daendels menjabat, ia memang mendapat tugas untuk membangun area tersebut sebagai pusat pertahanan militer di tanah Jawa.
Foto foto itu saya ambil pada 2013. Mungkin sekarang tamannya lebih indah, setelah dipugar. Saya merasa perlu kembali berjalan jalan di sekitar Lapangan Banteng suatu saat. Saya mungkin tetap gunakan HP saja. Tidak berat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H