cemas. aku terus berteriak menyebut namamu berkali-kali, menilik seluruh ruang-ruang di rumah yang hanya kutinggali denganmu.
tidak ada.
aku berlari menuju taman di halaman belakang.. dan kudapati sebuah bayang yang sangat kukenal.
"Diii..."
kau tak menyahut...
saat kudekati....
kau malah berjalan pergi... menjauh hingga menembus tembok taman... lalu menghilang di situ.
hari itu,, di pagi yang sangat dingin... dalam hembusan angin yang begitu menggigit...
engkau mempermainkanku.
aku mendengus kesal. "Masih sangat pagi untuk bermain petak umpet, sayang..." aku membalikan badan lalu kembali ke dalam.
sepagi ini, ditemani embun yang menetes riang di dahan-dahan., aku memungut sebuah buku kecil di bawah selimutmu, buku itu bersampul merah jambu dengan bertulis namaku, juga namamu. ada sebuah gambar bunga merah berpadu kuning di sudut sampul dengan latar hijau muda. aku membukanya..