Mohon tunggu...
Levina Litaay
Levina Litaay Mohon Tunggu... Insinyur - Simple, smart, sportive

Community base development, complex problem solving, event organizer

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

"Cuci Ikan" di Tepian Laut Banda - Kampung Jerili Pulau Serua

28 Oktober 2024   12:33 Diperbarui: 29 Oktober 2024   08:02 858
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegiatan ini sangat jauh dari kebiasaan orang kota yang jika selesai ke pasar membeli ikan yang bau amis akan segera membawanya ke dapur, dibersihkan untuk diolah selanjutnya atau jika hendak disimpan di kulkas atau freezer dimasukan pada sebuah wadah.

Cara “cuci ikan” di Maluku biasanya sisik ikan di lepas, kemudian isi perut dikeluarkan dan insang ikan akan dibuang. Biasanya yang memelihara hewan piaraan akan mengolah isi perut ikan dan insang sebagai makanan hewan. Jika perut ikan yang agak besar mengandung telur maka telur ikan akan disisihkan untuk diolah lanjut.

Sensasi cuci ikan, penulis juga mengalami ketika di bulan November 2021 mengunjungi Pulau Teon. Selama seminggu berada di Pulau Teon melihat warga yang baru pulang melaut maupun para ibu-ibu ke tepi pantai untuk membersihkan ikan hasil tangkapan. Penulis sempat mendekat dan ternyata sisik - sisik ikan dibiarkan saja di tepi pantai.

Menjelang senja ketika air pasang datang, maka air laut naik cukup tinggi bahkan mendekat hingga ke darat sehingga seolah-olah membersihkan semua sisa–sisa limbah ikan yang dibiarkan saja di pasir tepian pantai bersama bau amisnya setelah aktivitas “cuci ikan”.

Levina Litaay

Ketum BPP Ikatan Keluarga Besar Teon Nila Serua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun