Adapun penulis membagikan kondisi Kampung Mesa Pulau Teon dengan pantainya yang unik ketika surut, nampak bebatuan. Namun ketika air pasang membuat speedboat atau ketinting yang hendak merapat ke pantai harus menguasai area pendaratan yang tepat guna menghindari tersangkutnya baling-baling mesin pada batu karang menuju pantai.
Sempat penulis menanyakan kepada ABK KM. SANUS 71 yang membawa rombongan peresmian ke pulau, ketika hendak melepaskan jangkar di wilayah Seira sesaat sebelum menurunkan penumpang di Mesa.Â
Pengakuan ABK dibutuhkan kedalaman laut sekitar 80-90m untuk berlabuh, sehingga di wilayah Seira kedalaman tempat berlabuh lautnya sedalam demikian.
Tidak ada pelabuhan pada ketiga Pulau Vulkanik  Teon, Nila dan Serua sehingga di Teon , penumpang dijemput dengan ketinting atau speedboat ke kapal perintis.
Tulisan lukisan alam karya pencipta memberi pengalaman berharga bagi penulis ketika mengunjungi Pulau Teon dalam hal sebagai berikut:
1. Setiap saat, baik pagi, siang maupun malam bisa bermain di laut alias berenang, saat itu situasi laut berbeda-beda, ada yang surut pada waktu pagi, maupun mulai air pasang menjelang sore/malam.
2. Jika hendak mencari ikan maka dengan mengunakan hanya perahu semang (sampan), atau ketinting ataupun speedboat dengan mudah dapat menangkap ikan dengan hanya bermodal sebuah alat sederhana.