Sedikit tentang kondisi 3 pulau vulkanik di tengah Laut Banda, bahwa tidak mudah menemukan tempat yang landai untuk merapatnya kapal, apalagi di wilayah Maluku sudah bukan hal umum bahwa pada setiap pulau-pulau kecil berlaku 2 musim dan harus memiliki 2 pelabuhan pada satu pulau.
Pada musim timur akan menggunakan pelabuhan tertentu dan jika musim barat tiba maka harus berlabuh pada pelabuhan lainnya. Contoh misal di Pulau Teon pada musim timur kapal perintis akan berlabuh di Mesa tepatnya di Lofna Tanjung Siera arah ke Yafila tetapi ketika musim barat tiba maka kapal akan berlabuh di depan kampung Watludan.
Sedangkan di Pulau Nila pada musim timur kapal berlabuh di Mersa tetapi ketika musim barat di depan Kampung Lama Kuralele. Untuk Pulau Serua jika musim timur tiba maka kapal akan berlabuh di depan Pantai Lopra Jerili sebaliknya kala musim barat ada 2 tempat di Watinu atau Pantai Besar (Wlanlapna) Waru.
Harapan Pelabuhan Lokal di TNS Kepulauan Dapat Diwujudkan
Ini adalah masa akhir Pemerintahan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku masa bakti 2019-2024, menjadi tanya dalam masyarakat kapankah tempat berlabuh menjadi kenyataan?
Penulis dihubungi oleh Kadus Kokroman Pulau Nila Ical Lakotani, ibu !tolong tanyakan ke Kadishub, kapan tim turun lagi karena dijanjikan Maret 2023 oleh konsultan pada saat terakhir mengunjungi pulau tahun 2022.
Debarkasi KM.Sanus 71 membawa peralatan dalam rangka Peresmian GST Jelestra Pulau Serua Oktoboer 2022 (video Pieter Sena Ursia)
Setelah penulis mengkonfirmasi ke Kadishub Provinsi Maluku, ternyata tidak ada penganggaran Pelabuhan Lokal Pulau Nila dalam Tahun Anggran (TA) 2023 untuk kelanjutan tahap berikutnya. Adapun survey awal yang dilakukan hingga FGD di bulan Oktober 2022 adalah “baru” tahapan Pra FS (Feasibility Study).
Menurut konsultan perencana Benny Wijaya ada sejumlah tahapan lanjutan seperti Feasibility Study (Study Kelayakan), Masterplan, Amdal (Analisa Dampak Lingkungan), SID (Survey Identification Detail), DED (Design Engineering Detail) hingga implementasi.