Mohon tunggu...
Levina Litaay
Levina Litaay Mohon Tunggu... Insinyur - Simple, smart, sportive

Community base development, complex problem solving, event organizer

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Urgensi Pembangunan Pelabuhan Lokal di 3 Pulau "Vulkanik" TNS

17 Juli 2023   15:09 Diperbarui: 18 Juli 2023   13:26 2486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sambutan Wakil Gubernur Maluku Barnabas Orno dalam Peresmian Gedung GPM Imanuel Mesa Pulau Teon, 14 November 2021 (dokumentasi Buce Serpara)

Tiga Pulau Vulkanik ini, menurut buku yang ditulis Kusumadinata, K., Hadian, R., Hamidi, S. and Reksowirogo, L.D., 1979 tentang Data Dasar Gunungapi Indonesia yang diterbitkan Direktorat Vulkanologi, Bandung, 820, menyatakan bahwa di Kabupaten Maluku Tengah terdapat beberapa gunung api termasuk di dalamnya Gunung Teon, Gunung Nila, Gunung Serua.

Seperti diberitakan CNN Indonesia (22/06/2022), bahwa Tim Ekspedisi Jala Citra 2-2022 'Banda' Pusat Hidro-Oseanografi Angkatan Laut menemukan pegunungan berapi setinggi 3.400 meter di bawah Laut Banda, Pulau Banda, Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku.

Dalam laporan tersebut disebutkan terdapat enam gunung yang ditemukan dan gunung itu bukan gunung kecil, namun gunung setinggi 3.400 meter. Menurut Komandan Pusat Hidro-Oseanografi AL Danpushidrosal TNI AL Laksya TNI Nurhidayat saat membuka acara diskusi ilmiah Ekspedisi Jala Citra 2-2022 Banda di KRI Teluk Lada 521 di Dermaga Irian Lantamal IX Ambon, Maluku (21/7/2022).

Sebagai catatan penemuan, enam gunung tersebut rata-rata memiliki ketinggian yang hampir sama tingginya dengan Gunung Semeru di Jawa Timur yang memiliki ketinggian mencapai 3.676 meter di atas permukaan laut.

Penemuan gunung berapi bawah laut ini, kemudian ditindaklanjuti oleh pemerintah untuk dilaporkan ke UNESCO untuk dikaji lebih lanjut.

Maka dengan fakta-kata tersebut dengan sendirinya ketiga pulau vulkanik dan keadaan alam laut ini menjadi tujuan penelitian ahli dalam dan luar negeri.

Dalam catatan setempat, juga adanya tim survei terhadap pembangunan pelabuhan pada tahun 2013 dan tahun 2022. Selain itu di Pulau Serua juga pernah kedatangan tim dari Yayasan Konvervasi Alam Nusantara (YKAN) pada tahun 2021. Tim pendahulu YKAN mendekati Pulau Serua dengan pemimpin ekspedisi Peter Maus menggunakan Kapal Seven Seas pada tanggal 13 April 2021. Setelah melalui sejumlah proses maka dilakukan program konservasi (patroli pulau) selama 6 bulan pada interval bulan Juni sd Desember 2021 di Pulau Kekih Besar. 

Dengan demikian untuk memfasilitasi berlabuhnya kapal-kapal penelitian dan atau survei, baik dari dalam negeri maupun dari internasional, memerlukan pelabuhan yang representatif di ketiga pulau tersebut.

Tamu asing yang turun ke Pulau Serua Oktober 2022 (dokumenetasi Pieter Sena Ursia)
Tamu asing yang turun ke Pulau Serua Oktober 2022 (dokumenetasi Pieter Sena Ursia)

B. Kunjungan Kapal Wisman dan Wisdom

Selama bertahun-tahun sang pemburu forgotten islands baik wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan domestik (wisdom) mendatangi pulau-pulau tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun