Mohon tunggu...
Levina Litaay
Levina Litaay Mohon Tunggu... Insinyur - Simple, smart, sportive

Community base development, complex problem solving, event organizer

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Melodi dari Kesunyian "Volcano Island" Nila

13 Juni 2023   01:29 Diperbarui: 13 Juni 2023   09:50 2615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Barang dipacking rapi dilapisi plastik karena memperhatikan proses embarkasi/deembarkasi di setiap pelabuhan  (dokumentasi Poly Salamor)

Di bulan Mei 2022, ada persidangan Jemaat Gereja Protestan Maluku( GPM) Rumdai di Waipia, turut hadir Penatua Ical dari pulau guna membahas masalah jemaat Rumdai sektor Gilgal Pulau Nila. Satu harapan yang disampaikan dalam persidangan jemaat bahwa warga gereja di pulau berkeinginan memiliki sebuah keyboard. Namun atensi program dan kegiatan gereja induk belum bisa memenuhi keinginan warga di pulau.

Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan alat musik, penulis berinisiatif untuk penggalangan dana secara terbatas. Puji Tuhan, kerinduan mereka dari tengah kesunyian Laut Banda direspon oleh rekan-rekan komunitas baik Komunitas Kepompong ‘84 maupun Asmansa ‘85 di Jakarta. 

Gayung bersambut terkumpulah sejumlah uang dari Laksda TNI Glady Mailoa,SE, Ir. Agostino Limaheluw, Jacob Tanasale, SE, Ir, Sandra Tapiheru, dr.Anna Pattiasina, Naomi Litaay,MSc dan penulis sendiri.

Akhirnya hari itu dengan uang yang terkumpul dapat membeli 1) Keyboard Yamaha PSR SX 600 2) Speaker Carver KBA 1500 3) Sustain Cherub WTB 005 4) Hardcase Yamaha 5) Stand Keyboard Paladin SK 6)Stand Block Paladin SB 26 7) Cable4m + Jack.

Seperangkat Keyboard, Speaker, Stand block, Stand Keyboard, Hard case dan Sustain bagi GPM Rumdai Pulau Nila ( dokumentasi pribadi)
Seperangkat Keyboard, Speaker, Stand block, Stand Keyboard, Hard case dan Sustain bagi GPM Rumdai Pulau Nila ( dokumentasi pribadi)

Timbul tanya bagaimana semua barang ini tiba di pulau yang begitu terisolir di tengah Laut Banda di Maluku? Tidak ada pilihan, harus menggunakan jasa tol laut yang di layari kapal Pelni dan berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priuk Jakarta.

Dibantu oleh John Wosia, semua perangkat elekronik ini harus di packing rapi dan tidak boleh basah terkena air. Singkat cerita 4 koli barang dinaikkan ke kapal Pelni KM. Ngapulu dengan tujuan Jakarta- Surabaya – Makassar – Bau-Bau dan tiba di Ambon tanggal 28 Mei 2022 pukul 19.00 WIT.

Barang dipacking rapi dilapisi plastik karena memperhatikan proses embarkasi/deembarkasi di setiap pelabuhan  (dokumentasi Poly Salamor)
Barang dipacking rapi dilapisi plastik karena memperhatikan proses embarkasi/deembarkasi di setiap pelabuhan  (dokumentasi Poly Salamor)

Setiba di Ambon barang dijemput oleh Poly Salamor (menantu Patura Nila Sammy Sarioa) dari ABK KM.Ngapulu Bambang. 

Perangkat musik tersebut sempat diinapkan beberapa hari di Ambon sambil menunggu jadwal kapal perintis yang akan melayari TNS kepulauan. Tepat tanggal 6 Juni 2022 barang diberangkatkan bersama KM.Sanus 71 dengan rute Ambon – Amahai – Serua – Nila.

Melalui komunikasi dengan Radio SSB/HF sudah disampaikan agar Kadus Ical mengurus penjemputan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun