Air adalah kebutuhan vital kehidupan. Di Pulau Teon sebagai sebuah pulau vulkanik maka tepat di Kampung Mesa ada 2 bak penampung air hujan.Â
Pertama berada disamping Gereja Imanuel berbentuk persegi panjang  dan cukup besar. Sedangkan lainya berupa bak penampungan berbentuk bulat di kediaman Kepala Kampung Mesa Bp. Emes Rijoly.Â
Ketika tiba di Mesa, semua bak dalam kondisi kosong karena sudah selesai musim penghujan. Air penampungan telah digunakan dalam aktivitas pembangunan gereja dan juga kegiatan lainnya.
Adapun sumber mata air terbaik yang bisa dimanfaatkan berjarak 1 km dari Kampung Mesa.Â
Di areal sumber air tersebut telah dibangun  1 buah perigi/sumur. Letak  sumur air dapat dijangkau melalui jalan darat menaiki 3 kali tanjakan dari ujung kampung baru - Petuanan Melaira (nama marga) atau melalui laut dengan memakai perahu sambil membawa jerigen-jerigen  penampungan. Marga adalah family name dalam struktur masyarakat Maluku yang menganut patrilineal.
Sekalipun air tersebut tidak sekualitas PDAM, namun inilah sumur  air terbaik bagi Kampung Mesa.Â
Menurut penuturan warga Mesa jika musim panas/kering terkadang warga Kampung Layeni mengambil air juga di sumur tersebut.Â
Cara lain untuk menjangkau sumur dapat juga dengan menyusur bibir pantai bebatuan berwarna hitam dan licin.Â