Mohon tunggu...
Levina Litaay
Levina Litaay Mohon Tunggu... Insinyur - Simple, smart, sportive

Community base development, complex problem solving, event organizer

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama FEATURED

Aer Pusaka, Air Sumber Kehidupan di Mesa Pulau Teon

2 Maret 2022   18:12 Diperbarui: 22 Maret 2022   07:38 4421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membersihkan hasil buruan kus kus di aer pusaka (dokumentasi pribadi)

Air adalah kebutuhan vital kehidupan. Di Pulau Teon sebagai sebuah pulau vulkanik maka tepat di Kampung Mesa ada 2 bak penampung air hujan. 

Pertama berada disamping Gereja Imanuel berbentuk persegi panjang  dan cukup besar. Sedangkan lainya berupa bak penampungan berbentuk bulat di kediaman Kepala Kampung Mesa Bp. Emes Rijoly. 

Ketika tiba di Mesa, semua bak dalam kondisi kosong karena sudah selesai musim penghujan. Air penampungan telah digunakan dalam aktivitas pembangunan gereja dan juga kegiatan lainnya.

Bak Penampungan air hujan disamping Gereja Imanuel Mesa PT eon - nampak kosong (dokumentasi pribadi)
Bak Penampungan air hujan disamping Gereja Imanuel Mesa PT eon - nampak kosong (dokumentasi pribadi)

Adapun sumber mata air terbaik yang bisa dimanfaatkan berjarak 1 km dari Kampung Mesa. 

Di areal sumber air tersebut telah dibangun  1 buah perigi/sumur. Letak  sumur air dapat dijangkau melalui jalan darat menaiki 3 kali tanjakan dari ujung kampung baru - Petuanan Melaira (nama marga) atau melalui laut dengan memakai perahu sambil membawa jerigen-jerigen  penampungan. Marga adalah family name dalam struktur masyarakat Maluku yang menganut patrilineal.

Warga Mesa pulang mengambil air dari perigi dengan wadah jerigen dengan menggunakan sampan (dokumentasi pribadi)
Warga Mesa pulang mengambil air dari perigi dengan wadah jerigen dengan menggunakan sampan (dokumentasi pribadi)

Sekalipun air tersebut tidak sekualitas PDAM, namun inilah sumur  air terbaik bagi Kampung Mesa. 

Menurut penuturan warga Mesa jika musim panas/kering terkadang warga Kampung Layeni mengambil air juga di sumur tersebut. 

Cara lain untuk menjangkau sumur dapat juga dengan menyusur bibir pantai bebatuan berwarna hitam dan licin. 

Warga kembali dari sumur menuruni tanjakan di ujung Kampung Baru Mesa - Petuanan Melaira (dokumentasi Kalep Melaira)
Warga kembali dari sumur menuruni tanjakan di ujung Kampung Baru Mesa - Petuanan Melaira (dokumentasi Kalep Melaira)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun