Aer Pusaka - Air Laut Banda
Ada hal menarik untuk mengalami sensasi aer pusaka. Saya mencoba memasuki laut untuk merasakan apa yang bisa dialami badan ketika masuk ke laut terdalam tersebut.Â
Jarak laut yang dangkal begitu pendek karena sudah ada palung laut di depan Kampung Mesa. Itu sangat nampak dari warna air laut yang tidak begitu jauh dari pantai langsung berubah warna menjadi biru tua.
Di ujung palung laut tersebut masyarakat kampung mengatakan itu tempat terbaik untuk memancing karena terdapat berbagai jenis ikan.Â
Warga menyebutnya memancing di "tubir" laut ( daerah antara dangkal dan langsung curam ke palung laut). Sekalipun laut terlihat tenang tetapi pusaran arus bawah  dibagian tubir cukup kencang.
Saya mencoba mengikuti rombongan memancing sebanyak 2 kali kearah palung laut yaitu menggunakan perahu semang dan ketika memakai speedboad mengelilingi Pulau Teon. Kami menangkap ikan cakalang ketika tonda di dekat perairan Kampung Watludan.Â
Sebaliknya ketika memakai perahu semang kami memancing biasa dengan membuang umpan pada ujung tasik pada siang hari. Â Â Â Â Â Â Â Â
Sensasi aer pusaka coba dirasakan juga pada pagi hari. Saya memasuki laut untuk mandi pagi, air nampak masih surut, pecahan ombak di tepian memukul ke bebatuan yang cukup besar.Â
Semua pengalaman ini memberi perasaan gembira dan begitu excited karena merupakan pengalaman pertama melakukannya di laut terdalam  Indonesia  - Laut Banda.
                                   Berenang dipagi hari, aer pusaka masih surut (dokumentasi pribadi)