Kerokanisme - Kerokan merupakan istilah yang tidak asing lagi bagi orang indonesia. teknik pengobatan tradisinal indonesia ini dipercaya dapat mengurangi penyakit masuk angin dan sakit kepala.
Pengobatan tradisional ini sudah dikenal sejak lama dan dilakukan oleh masyarakat indonesia secara turun temurun. Sampai saat ini kerokan masih dilakukan oleh masyarakat modern karena banyak yang menyakini manfaatnya.
Kerokan dapat mengobati penyakit seperti masuk angin, sakit kepala, perut kembung, mual, meriang, dll.
Tradisi kerokan ini tidak hanya dilakukan oleh orang indonesia. Di beberapa negara juga melakukan tradisi ini seperti di cina (guasha), Vietnam ( goh kyol) dan thailand (Cao gio).
Menurut Prof. Dr. Didik Gunawan Tantomo,dr, PAK,MM, M.Kes, Â seorang guru besar Fakultas Kedokteran UNS mengungkapkan, Kerokan dapat diartikan sebagai upaya pengobatan tradisional dengan cara menekan atau menggeserkan benda tumpul pada kulit secara berulang-ulang dengan pola tertentu. Hal ini dilakukan hingga kulit menjadi berwarna merah.
Manfaat dari kerokan
Beberapa manfaat kerokan
1. Mengatasi masuk angin
Masuk angin merupakan penyakit yang sering dirasakan oleh masyarakt indonesia. salah satu pengobatan yang cepat dan mudah adalah dengan kerokan
2. Kulit mendapatkan oksigen lebih banyak
Kerokan dapat membuka pori-pori kulit menjadi lebih lebar. Hal ini dapat membuat oksigen dapat mudah masuk melalui kulit.
3. Memperlebar aliran pembuluh darah yang sempit
Manfaat kerokan diantaranya mengurangi rasa pegal di tubuh. Rasa pegal di tubuh biasanya dikarenakan penyempitan pembuluh darah karena cuaca yang dingin.Â
4. Meningkatkan endorfrin atau rasa rileks
Sehabis kerokan, biasanya kadar endorfin akan naik. Kenaikan kadar endofrin ini dapat membuat tubuh menjadi lebih segar, nyaman dan bersemangat.
5. Jumlah Prostaglandin turun
Prostaglandin adalah zat yang dapat menyebabkan nyeri otot. Dengan kerokan maka kadar zat ini akan menurun. Tentunya akan menyebabkan tubuh menjadi lebih baik.
Hal ini tentunya membuat aliran oksigen dan darah didalam tubuh menjadi lambat. Oleh sebab itu dengan kerokan dapat membuat tubuh menjadi hangat dan membuat rasa pegal menjad hilang.
Selain manfaat di atas sebenarnya masih banyak lagi manfaat kerokan yang dapat kamu rasakan.
Teknik kerokan yang benar
Meningkatnya suhu tubuh ini membuat pembuluh darah melebar dan akan memperlancar peredaran darah dalam tubuh. Lancarnya peredaran darah ini dapat meredakan sakit pada tubuh.
Walau manfaat kerokan ini sangat bermanfaat dan banyak dilakukan oleh masyarakat indonesia. tapi kamu sendiri harus melakukan dengan teknik yang benar. berikut cara-cara melakukan kerikan,
- Menggunakan benda tumpu dan tidak tajam seperti uang koin benggol (uang zaman belanda).
- Agar kulit tidak lecet gunakan minyak makan, lation atau untuk lebih maksimal anda dapat menggunakan Balsem Lang.
- Kerokan dapat dilakukan di sendi-sendi tulang dan jangan mengerik diatas tulang.
- Jangan mengerik tulang punggung atau leher bagian depan karena tidak baik untuk kesehatan
- Jika sudah kerikan sebaiknya usapkan balsem lang atau minyak angin agar tubuh menjadi hangat.
- Jangan langsung mandi setelah kerokan.
- Jika kondisi anda masih tidak membaik maka sebaiknya anda memeriksa dan berkonsultasi dengan dokter.
Kesimpulan
Kerokan masih populer hingga saat ini dikarenakan teknik pengobatan kerokan itu mudah untuk dilakukan dan tidak memerlukan biaya yang mahal. Anda dapat kerokan dimana saja dan dalam waktu kapanpun.Â
Walau demikian pengobatan ini terbukti manjur untuk mengobati berbagai penyakit. Bahkan tradisi kerokan ini telah menjadi simbol rasa kasih sayang seseorang.
Untuk anda yang gemar kerokan sebaiknya anda berhati-hati akan dampak negatifnya. Dampak negatif dari kerokan adalah pori-pori kulit menjadi terbuka dan rentan dimasuki virus atau bakteri. Selain itu dampak negatif dari kerokan dapat menyebabkan ketagihan.
Ketika anda jangan kerokan pada bagian sekitar leher karena berpotensi terkena penyakit stroke jika ada saraf yang rusak.
Dalam melestarikan pengobatan tradisional kerokan, Balsem Lang mencoba untuk mengkampanyekan Kerokanisme dengan jargon "dikit-dikit jangan minum obat".Â
Demikianlah beberapa opini saya tentang saatnya kita melestarikan kerokan sebagai warisan pengobatan tradisional.
Saatnya kita lestarikan warisan pengobatan tradisional kerokan...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H