Mohon tunggu...
Leumara Creative
Leumara Creative Mohon Tunggu... Koki - Chef de Cuisine

Seorang Kuli Wajan yang baru Belajar untuk Menuangkan secuil kisah dan pengalaman lewat tulisan, karena "TRADA YANG TRA BISA" di dunia ini. Semoga menjadi harta yang tak pernah hilang ditelan zaman.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

"Coto Makassar: Kisah Hidangan Khas yang Bikin Lupa Diet"

25 Januari 2025   12:17 Diperbarui: 25 Januari 2025   12:17 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Coto Makassar (Ilustrasi)

Ngobrolin Coto Makassar, Kuliner Penuh Sejarah

Coto Makassar, siapa sih yang nggak kenal? Bagi pecinta kuliner Nusantara, hidangan ini bisa dibilang salah satu ikon dari Sulawesi Selatan. Bayangkan, daging sapi yang empuk dengan kuah rempah yang kaya aroma tersaji hangat di meja makan. Ditambah buras---teman setia Coto---yang bikin perpaduan rasanya makin sempurna. Ini bukan sekadar makanan, lho, tapi warisan budaya yang punya cerita panjang.

Coto Makassar sebenarnya punya sejarah yang erat kaitannya dengan masyarakat Bugis-Makassar. Dulu, makanan ini hanya dinikmati oleh kaum bangsawan dan sering dihidangkan dalam acara penting, seperti perayaan atau ritual adat. Lambat laun, Coto mulai dinikmati oleh masyarakat umum dan menjadi hidangan sehari-hari.

Yang bikin Coto unik, bukan cuma rasa atau penyajiannya, tapi filosofi di baliknya. Dalam budaya Bugis-Makassar, memasak Coto adalah lambang kebersamaan. Bahan-bahannya yang kaya rempah mencerminkan kekayaan alam Nusantara, sementara proses memasaknya yang telaten menunjukkan betapa pentingnya kesabaran dalam menciptakan sesuatu yang istimewa. Jadi, setiap mangkuk Coto itu seperti membawa pesan tradisi dan kehangatan budaya.

*****

Apa yang Bikin Coto Makassar Unik Banget?

Nah, kalau ngomongin keunikan Coto Makassar, kita nggak bisa lepas dari rasa dan bahan-bahannya. Salah satu yang bikin beda adalah kuahnya yang kental. Ini bukan kuah biasa---bahan utamanya adalah kacang tanah yang dihaluskan, ditambah berbagai rempah seperti ketumbar, jintan, dan kemiri. Campuran ini bikin rasa Coto jadi kaya, gurih, dan sedikit pedas.

Selain itu, cara penyajiannya juga khas banget. Coto selalu disajikan dengan buras, lontong pipih khas Makassar. Berbeda dengan nasi atau lontong biasa, buras punya tekstur yang lembut dan rasa gurih dari santan, sehingga jadi pasangan sempurna untuk Coto.

Satu hal lagi, Coto Makassar sering dimasak dengan air cucian beras. Kalau kamu baru dengar, mungkin ini terdengar aneh. Tapi, inilah rahasia yang bikin dagingnya empuk dan kuahnya lebih gurih. Jadi, resep tradisional ini memang penuh teknik unik yang sudah teruji zaman.

*****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun