Meningkat ke Level Head Chef dan Manajer
Pada tahun 2008, Bela mendapatkan kesempatan besar untuk menjadi Head Chef di Noodle Cafe, Malang. Posisi ini memberinya kesempatan untuk memimpin tim dapur, merancang menu, dan mengelola operasional restoran. Pengalaman ini sangat berharga dalam perjalanan kariernya.
Setelah sukses di Malang, pada 2010, Bela pindah ke Pangkal Pinang sebagai Head Chef dan Manager. Ia mengelola tiga restoran sekaligus, yaitu Noodle Cafe, Hot Chick, dan Yummie Corner. Meski tugasnya sangat berat, Bela merasa puas bisa memimpin dan mengembangkan bisnis restoran yang ia kelola.
Namun, pada tahun 2012, Bela kembali merantau ke Bali, kali ini bekerja sebagai Head Chef di sebuah restoran China di Singaraja. Walaupun hanya bekerja di sana selama enam bulan, pengalaman ini memperkaya pengetahuannya tentang masakan Asia, terutama masakan khas China.
Pada tahun 2012-2013, Bela memutuskan untuk pindah ke Purwokerto dan bekerja di D'Garden Resto and Hall, sebagai Head Chef dan Manager. Di sinilah ia belajar bagaimana mengelola restoran dari sisi operasional dan keuangan, serta berinteraksi langsung dengan pelanggan.Â
Pada tahun 2013, kesempatan besar datang lagi. Bela mendapatkan pekerjaan di PT Freeport Indonesia di Papua, sebagai Chef de Partie. Di sana, ia beradaptasi dengan lingkungan kerja yang sangat berbeda dan mengikuti standar kuliner internasional dalam lingkungan yang lebih korporat dan terorganisir. Ia bertahan selama tiga tahun di Freeport, dan di sana Bela semakin berkembang, baik dari sisi keterampilan kuliner maupun manajerial.
Kembali Berjuang dan Mengelola Usaha Sendiri
Pada 2017, Bela kembali ke Cilacap dan bekerja sebagai Head Chef dan Manager di Waroenk Ora Umum. Di sinilah ia mulai merasa adanya kesempatan untuk membuka usaha kuliner sendiri. Pada 2018, Bela membuka usaha Titipan Kilat (TIKI) di Jakarta Utara, namun sayangnya hanya bertahan satu tahun. Tidak menyerah, ia kembali mencoba peruntungan dengan membuka usaha Angkringan Ngaso Mampir di Purwokerto pada 2019. Sayangnya, pandemi Covid-19 datang dan membuat usahanya terhenti.
Pada 2020, Bela mencoba membuka Waroenk Gen Z, sebuah restoran dengan menu Cwie Mie khas Malang, namun pandemi Covid-19 kembali menghalangi usahanya. Bela berpindah membuka usaha di Maos, Cilacap, dengan nama Excellent Food Gallery dan sekaligus mengajar sebagai instruktur di Excellent Hospitality College. Namun, dampak pandemi membuatnya kembali merantau pada tahun 2021. Tidak berhenti disitu, Bela juga membuka usaha baru di Sokaraja, yaitu menjual Rujak Jambu Kristal Uncle Berto. Usahanya hanya berjalan tiga bulan, dan Bela harus merantau lagi ke Sorong, Papua, atas permintaan dari seorang Pamannya, Anselmus Aku.
Setalah sampai di Sorong, ternyata jauh dari harapan Bela, yang dari awal diminta untuk menjalankan Catering milik Om nya itu. Ternyata disana bekerja sebagai Pembantu Tukang (Kuli), dalam Pembangunan sebuah Tower Gereja, di Pulau Batanta, yang jaraknya satu hari perjalanan dengan Long Boat dari Kota Sorong.Â