Yuki Naira seorang mama muda yang ditinggal pergi oleh suaminya. Yuki seorang janda beranak satu, memiliki tubuh sintal, memiliki suara merdu, wajah cantik nan rupawan, rambutnya panjang bergelombang. Yuki tambah cantik setelah kepergian suaminya.
Karena kecantikannya banyak suami orang yang meliriknya. Tak hanya itu para bronis alias brondong manis meliriknya bahkan ada yang mau mengajaknya menikah.
Yuki belum mau menikah lagi, pernikahannya yang pertama masih membekas di hati. Sakit hati masih bersarang di dadanya. Setiap lelaki sama saja, habis manis sepah di buang. Lihat yang bening dikit langsung kecantol. Huh aku benci, rutuk Yuki bila mengingat masa lalu yang kelam.
Sekarang Yuki tinggal di desa bersama kedua orang tuanya dan putri semata wayangnya. Mama muda ini juga suka menulis selain dia bekerja di kota tidak seberapa jauh dari desanya. Kantornya sekitar satu jam dari desanya. Putrinya yang bernama Lani Princessa cantik mewarisi kecantikan mamanya. Padahal masih berumur sembilan tahun lho, tapi sudah terlihat kecantikannya.
Lani suka berenang bahkan dia ikut kegiatan ekstrakurikuler renang di sekolah. Selain di sekolah Lani mengikuti private berenang. Sehingga Lani menjadi seorang atlit, sudah banyak medali di rumahnya. Yuki biarpun sibuk tetap menyempatkan bercengkrama dengan anak semata wayangnya.
"Ma, minggu depan ada lomba antar provinsi lho. Aku ikut salah satu dari kontingen sekolah. Mama datang ya," kata Lani penuh harap.
"Ok, putriku nanti Mama atur jadwal dulu di kantor. Mama usahakan pasti datang demi putriku seorang. "Ujar Yuki sambil memeluk anak semata wayangnya.
"Terima kasih mama cantik ummah, "Lani melonjak kegirangan sambil mencium pipi Mama Yuki.
"Jangan lupa jaga kesehatan dan banyak istirahat, serta vitaminnya minum ya!" Kata Mama Yuki.
"Ok, Mama siap. " Kata Lani.
Kadang ada rasa sedih melihat putrinya besar tanpa bapak. Pernah sekali-sekalinya Lani menanyakan bapaknya ketika dia berumur delapan tahun.
Lani bertanya kok bapak tidak pernah pulang? Yuki bingung harus jawab apa. Yuki hanya bilang bapaknya ada di dunia luar atau luar negeri nun jauh di sana.
Sekarang Lani sudah tidak pernah lagi bertanya-tanya tentang bapaknya. Sosok bapak diganti oleh kakeknya yang sayang padanya. Kakek dan nenek memanjakannya. Mereka senang ada cucu menemani di hari tua.
Yuki juga penyayang binatang lho. Banyak tuh kucing yang dirawat. Kadang kucing itu ketemu di jalan tidak tahu jalan pulang. Yuki dengan telaten merawatnya
Tak tega melihat mereka kelaparan di luar sana.
***
Suatu hari di kantornya, seperti biasa jika istirahat mereka satu ruangan itu mengobrol di kantin perusahaan.