Disuatu pedalaman Kota yang berisi rakyat biasa pada zamannya, terdapatlah satu keluarga kecil yang bahagia. Di dalam keluarga tersebut terdapat seorang pasutri bernama Harsa dan Gita yang diiringi kedua anak laki-laki yang bernama Elang dan Endra.
Kisah ini menceritakan tentang perjuangan seorang kepala keluarga yang tangguh, demi memerdekakan Kota kecilnya tercinta. Harsa Namanya.Â
'Dewananda' sebuah kota kecil yang penduduknya rata-rata berkasta Waisya, kota kecil yang Damai, Ramai, serta Sejahtera rakyatnya kini tak lagi sama semenjak kedatangan arga asing dari suatu negara yang jauh tempatnya.Â
Warga asing yang disebut itu adalah sebuah penjajah yang ingin mengambil alih negara dengan merebut kota-kota yang ada didalamnya, bukan hanya kota 'Dewananda' sahaja, tetapi semua kota yang ada di negara tersebut merasa panik, takut, dan gelisah karena kedatangannya.Â
Suatu pagi, para pria penduduk Dewananda yang rata-rata seorang pedagang itu berkumpul di suatu tempat untuk bermusyawarah, mereka sudah sangat kesal akan kedatangan warga dari negara asing tersebut.Â
Mereka semua memutuskan untuk melaksanakan perang yang bertujuan untuk mengusir warga asing yang datang ke kota maupun negara yang mereka tinggali.Â
Bukan hanya pria dari kota Dewananda saja, tetapi mereka juga mengajak semua orang laki-laki yang tinggal di dekat kotanya, seperti kota Kawiswara, Priyambada, Retisalya dan lainnya untuk bertemu di tengah hutan perbatasan kota Dewananda dan Priyambada.Â
Pertemuan tersebut dilaksanakan tiga hari setelahnya, setelah semua surat dikirimkan dan diterima oleh para penduduk kota kota kecil tersebut.Â
Tidak bisa menunggu lebih lama lagi, warga asing yang datang ke Negara tersebut semakin banyak dan juga menyebarluas.Â
Karena kota kota kecil tersebut terletak di ujung perbatasan negara, akhirnya mereka pun sepakat untuk melaksanakan perang di laut perbatasan Negara.Â
"Ingatlah istriku, saya Harsa Wiratama akan kembali ke kota ini lagi sambil membawa sebuah kemerdekaan warga negara kita dan kesejahteraan kota kita tercinta, Dewananda" -- Ucap Harsa, agar Sang Istri dapat merelakan Harsa untuk pergi berperang.Â
Pada akhirnya perang pun dimulai, perang yang beranggotakan 7.000 pasukan dari negara asing dan 5.000 pasukan dari Kota-Kota kecil diujung Negara.Â
Perang tersebut terjadi selama 6 bulan berlalu. 15 hari sebelum perang selesai, masih ada beberapa sisa anggota yang belum tumbang, diantaranya Harsa.Â
Kini, sisa anggota masing-masing banyak berkurang. Yang awalnya negara asing terdiri dari 7.000 pasukan, kini hanya tersisa 1.450 pasukan, tidak semuanya meninggal, beberapa dari mereka memutuskan untuk pergi dari Negara tersebut karena sudah tidak ada harapan untuk mendapatkan kemenangan perang. Sementara itu, pasukan dari Negara tersebut sendiri tersisa 1.000 orang. iya, 4.000 orang sebelumnya dinyatakan meninggal.Â
"Harsa, bagaimana ini? Kami sudah tidak sanggup lagi melihat mayat-mayat dari kota kecil kami berserakan disini, kami tidak ingin menjadi bagian dari mereka! Kami semua, ingin merasakan kebebasan dan kemerdekaan, bukan hanya memperjuangkannya" -- Ucap anggota perang lainnya terhadap Harsa yang memutuskan untuk melaksanakan perang tersebut.Â
"Iya, kalian semua akan merasakan kemerdekaan juga kebebasan, bukan hanya memperjuangkannya. Saya berjanji." -- Ucap Harsa, tidak menyerah.Â
Harsa teringat suatu hal, jika ingin perang berakhir maka bunuhlah pemimpinnya.Â
"Tuan, bagaimana jika kita bersaing. Jika Anda mati lebih dulu dibandingkan Saya, maka para prajurit Anda harus pergi dari negara ini. Tetapi sebaliknya, jika Saya mati lebih dulu, maka Anda beserta para prajurit Anda dapat bebas mengatur kota kota kecil kami" -- Ucap Harsa, dengan gaya mengejek.Â
"Apa maksudnya? KAU MENANTANGKU!?" -- Ucap Sang Tuan, marah, karena ejekan Harsa.Â
Akhirnya mereka berdua melakukan peperangan sengit. Peperangan mereka terjadi hanya selama 14 hari dan Sang Tuan pemimpin Negara asing tersebut akhirnya gugur ditangan Harsa.Â
Sebelum Sang Tuan tersebut Mati sepenuhnya, ia sempat menusuk bagian perut Harsa. Dan, mereka tumbang bersama.Â
Awalnya, Harsa hanya pingsan karena terkejut. Dan mereka, para prajurit perang negara asing akhirnya memutuskan untuk memenuhi janji pemimpinnya yaitu pergi dari Negara yang sedang mereka jajah sekarang ini.Â
Ya! Perang selesai, dan kemenangan berada di negara kota-kota kecil tersebut.Â
"Harsa, kita berhasil, mereka pergi meninggalkan Negara kami, dengan kamu yang mempertaruhkan nyawamu sendiri. Bangun, Harsa. Istrimu dan kedua Putramu pasti sangat bangga melihat Sang Suami dan Ayah mereka tercinta pulang kerumah membawa sebuah kabar gembira, bagi kota yang sangat kamu cintai." -- Ucap seorang pedagang Dewananda, teman dekat Harsa.
Mata Harsa akhirnya terbuka, dan.. Sedikit demi sedikit Harsa mulai berusaha untuk berbicara.Â
"Pulanglah, pimpin mereka semua, berjanjilah kepadaku kau yang akan memberikan mereka kemerdekaan dan kebebasan yang selama ini mereka inginkan, Temanku. Aku percaya padamu. Dan juga, bilang kepada istriku serta kedua anakku, aku mencintai dan menyayangi mereka sampai akhir hayatku, dan juga maaf ..."Â
Tiba-tiba, suara Harsa menghilang, nafas Harsa terhenti, detak jantung Harsa berhenti berdenyut lagi, sukma yang tinggal pun pergi, dan tersisa raga seorang pemberani.Â
Iya, Harsa Wiratama dinyatakan meninggal. Dan mereka, para prajurit yang awalnya pedagang membawa Harsa pergi ke kota yang sangat Harsa cintai, Dewananda.Â
~~~
"Seseorang yang pergi untuk memberikan kabar bahagia, dengan semangatnya yang membara. Kini telah kembali dengan tubuh yang akhirnya dipendam di tanah dan dijuluki Kesatria. Suamiku, beristirahat dengan tenang. Kini, kota tercintamu sudah kembali sejahtera dengan Kamu sebagai nama barunya 'Wiratama'" -- Ucap sang istri, di samping makam Harsa, Sang suami.Â
Kota 'D. Wiratama' yang awalnya 'Dewananda' kini kembali dengan suasananya yang Damai, Ramai serta Sejahtera dengan Sang Pahlawan yang ada didalamnya, Harsa Wiratama.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H