Ya! Perang selesai, dan kemenangan berada di negara kota-kota kecil tersebut.Â
"Harsa, kita berhasil, mereka pergi meninggalkan Negara kami, dengan kamu yang mempertaruhkan nyawamu sendiri. Bangun, Harsa. Istrimu dan kedua Putramu pasti sangat bangga melihat Sang Suami dan Ayah mereka tercinta pulang kerumah membawa sebuah kabar gembira, bagi kota yang sangat kamu cintai." -- Ucap seorang pedagang Dewananda, teman dekat Harsa.
Mata Harsa akhirnya terbuka, dan.. Sedikit demi sedikit Harsa mulai berusaha untuk berbicara.Â
"Pulanglah, pimpin mereka semua, berjanjilah kepadaku kau yang akan memberikan mereka kemerdekaan dan kebebasan yang selama ini mereka inginkan, Temanku. Aku percaya padamu. Dan juga, bilang kepada istriku serta kedua anakku, aku mencintai dan menyayangi mereka sampai akhir hayatku, dan juga maaf ..."Â
Tiba-tiba, suara Harsa menghilang, nafas Harsa terhenti, detak jantung Harsa berhenti berdenyut lagi, sukma yang tinggal pun pergi, dan tersisa raga seorang pemberani.Â
Iya, Harsa Wiratama dinyatakan meninggal. Dan mereka, para prajurit yang awalnya pedagang membawa Harsa pergi ke kota yang sangat Harsa cintai, Dewananda.Â
~~~
"Seseorang yang pergi untuk memberikan kabar bahagia, dengan semangatnya yang membara. Kini telah kembali dengan tubuh yang akhirnya dipendam di tanah dan dijuluki Kesatria. Suamiku, beristirahat dengan tenang. Kini, kota tercintamu sudah kembali sejahtera dengan Kamu sebagai nama barunya 'Wiratama'" -- Ucap sang istri, di samping makam Harsa, Sang suami.Â
Kota 'D. Wiratama' yang awalnya 'Dewananda' kini kembali dengan suasananya yang Damai, Ramai serta Sejahtera dengan Sang Pahlawan yang ada didalamnya, Harsa Wiratama.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H